kievskiy.org

Santoso Tewas, Jokowi: Kejar Sisanya

JAKARTA,(PR).- Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi Polri dan TNI yang dapat melumpuhkan kelompok teroris Santoso. Namun, Jokowi juga meminta agar sisa gerombolan teroris di Indonesia dapat segera dikejar. "Presiden memberi apresiasi kepada Polri dan TNI atas keberhasilan melumpuhkan kelompok teroris Santoso. Namun demikian, Presiden meminta agar langkah dan upaya mengejar sisa-sisa gerombolan harus tetap dikejar," kata Staf Khusus Presiden Johan Budi di Jakarta, Selasa 19 Juli 2016. Presiden juga mengingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi dan ancaman terorisme. Kewaspadaan ini, kata Johan, jangan sekali pun kendur dan melemah. Sebaliknya, seperti arahan Jokowi, kewaspadaan perlu ditingkatkan dan diperluas untuk menjaga bangsa dan negara dari aksi dan ancaman terorisme. Kepala Kepolisian RI Tito Karnavian sudah memastikan buronan teroris Santoso tewas tertembak. Santoso tewas dalam operasi yang dilakukan Satuan Tugas Tinombala, satuan tugas gabungan TNI dan Polri di Poso, Sulawesi Tengah. "Dari sidik jarinya, informasi yang baru saya dapatkan identik dengan sidik jari dia yang lama. Dulu (Santoso) pernah ditahan sehingga kami sudah bisa simpulkan dari sidik jari 100 persen yang bersangkutan," kata Tito. Sementara itu, terpidana teroris Basri, sampai saat ini masih buron. Sebelumnya, Polri yakin salah satu orang yang tewas dalam penembakan, 70 persen Basri. Namun, Tito memperbaiki pernyataannya dengan menegaskan Basri belum tertembak, melainkan Mukhtar. Mukhtar termasuk salah satu teroris yang buron. "Bukan (Basri), Mukhtar namanya. Menurut keterangan dari teman-temannya dan dari saksi-saksi," kata Tito. Tito menyebut, TNI menjadi bagian terdepan dalam operasi yang dilakukan di Poso. Itu sebabnya, dia mengapresiasi dan berterima kasih pada TNI dan Polri yang tergabung dalam operasi itu. "Itu kan kontak tembak, otomatis petugas terutama TNI yang ada di garis depan. Apa pun, atas operasi ini saya ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada rekan-rekan TNI dan Polri karena ini operasi gabungan Tinombala dan juga jaringan dari BIN dan lain-lain," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat