kievskiy.org

Panglima TNI: Ilman Tertembak Karena Salah Prosedur

KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian (kanan) bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melihat langsung dua teroris yang tewas tertembak di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 20 Juli 2016.*
KAPOLRI Jenderal Tito Karnavian (kanan) bersama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melihat langsung dua teroris yang tewas tertembak di Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 20 Juli 2016.*

JAKARTA, (PR).- Panglima TNI Gatot Nurmantyo membenarkan adanya anggota tim Tinombala yang tertembak di Desa Towu, Poso, Rabu, 27 Juli 2016. Namun pihaknya memastikan, anggota tim berpangkat sersan dua yang bernama Muhammad Ilman itu meninggal karena kesalahan prosedur. Kronologis tertembaknya Ilman, bermula dari Satgas Intel Sandi Yudha yang mendapat informasi tentang adanya penimbunan senjata oleh kelompok Santoso di desa tersebut. Ilman tergabung dalam Satgas Sandi Yudha. Satgas pun lantas mendatangi desa itu untuk melakukan penggalian. Di saat yang hampir bersamaan, Satgas Bravo yang juga bagian dari Tim Tinombala mendapat informasi adanya orang tak dikenal di area tersebut. Karena dikhawatirkan akan mengganggu kemanan, Satgas Bravo pun menembak kelompok yang ternyata adalah Satgas Sandi Yudha. "Terjadilah insiden itu. Enggak ada baku tembak. Karena Tim Sandi Yudha tahu Satgas Bravo bagian dari tim," kata Gatot yang didampingi oleh Kapolri Tito Karnavian di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016. Menanggapi insiden ini, Ketua Tim Tinombala Rudi dari Polri beserta wakilnya Ilyas dari TNI segera bertindak cepat dengan meminta tim investigasi kepada Kapolri dan Panglima TNI. Tim investigasi pun segera dikirim kemarin malam. Gatot pun meminta seluruh tim baik dari TNI dan Polri tetap kompak di lapangan. "Jangan saling menyalahkan. Enggak ada niat mencelakakan teman sendiri. Salah prosedur iya. Kepada seluruh prajurit, tidak ada yang menyatakan pernyataan pers tentang ini dan tidak ada dendam," ucapnya seraya meminta semua pihak menunggu hasil investigasi yang dilakukan Propam, Brimob, dan Danpom TNI. Gatot juga mengapresiasi peran Ketua dan Wakil Ketua Tim Tinombala yang menyatakan Serda Ilman gugur dalam tugas. Pernyataan gugur menjadi penghargaan tertinggi bagi para anggota TNI. Pihaknya pun meminta anggota Santoso yang masih bersembunyi di hutan untuk turun gunung. Dengan kembali ke pangkuan ibu pertiwi setidaknya masih ada tempat untuk kembali ke keluarga. "Tetapi apabila ada di hutan, saya kejar sampai mana pun. Tak ada tempat bagi teroris di Indonesia. Selagi TNI dan Polri bersatu," ucapnya. Sebelumnya dikabarkan, Ilman tertembak pasukan Brimob yang melakukan penyergapan dan terlibat kontak senjata dengan kelompok Santoso pada pukul 13.25 WITA kemarin.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat