kievskiy.org

Konektivitas Wilayah Jadi Prioritas

PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPR-DPD 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2016. Sidang tersebut berlangsung dalam rangka memperingati HUT Ke-71 Kemerdekaan RI.*
PRESIDEN Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan dalam Sidang Bersama DPR-DPD 2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 16 Agustus 2016. Sidang tersebut berlangsung dalam rangka memperingati HUT Ke-71 Kemerdekaan RI.*

JAKARTA, (PR).- Pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur logistik yang meliputi jalan, pelabuhan, bandara, dan rel kereta api. Pembangunan infrastruktur menjadi target Presiden Joko Widodo yang ingin memperkuat konektivitas antarwilayah dan memperkecil ketimpangan dan kesenjangan sosial. Dalam pidato Sidang Tahunan DPR bersama DPD, Selasa, 16 Agustus 2016, Jokowi menyampaikan capaian pembangunan infrastruktur di bidang jalan, pelabuhan, bandara, dan rel kereta api. Dalam dua tahun terakhir, Pemerintah telah mempercepat pembangunan jalan nasional sepanjang 2.225 km, jalan tol sepanjang 132 km, dan jembatan sepanjang 16.246 m, atau sebanyak 160 jembatan. "Pada tahun 2016 target pembangunan jalan nasional sepanjang 703 km dan jembatan sepanjang lebih dari 8.452 m," katanya. Pembangunan kereta api tidak hanya dilakukan di Pulau Jawa, tetapi juga di Pulau Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi. Sampai sekarang jalur kereta api yang beroperasi telah mencapai sepanjang 5.200 Kilometer Spoor (Km’sp). Di tahun 2015, 179,33 Km’sp telah selesai dibangun dan 271,5 Km’sp sedang dalam proses pembangunan. Selain itu juga sedang dibangun kereta untuk transportasi perkotaan seperti Mass Rapid Transportation (MRT), Light Rail Train (LRT), serta commuter line. Untuk program Tol Laut, Pemerintah telah menetapkan 24 pelabuhan sebagai Simpul Jalur Tol Laut. Sebagai pendukung, turut dibangun 47 pelabuhan non-komersiil dan 41 pelabuhan sedang dalam proses pembangunan. Target pemerintah adalah sudah terbangun 100 pelabuhan pada tahun 2019. Pemerintah juga menyiapkan kapal-kapalnya, yaitu sebanyak 3 kapal pada tahun 2015 dan 30 kapal ditargetkan pada tahun 2016. "Ini untuk mewujudkan gagasan kita menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Lautan adalah masa depan bangsa, Jalesveva Jayamahe," ujarnya. Pembangunan dan pengembangan bandar udara juga dipercepat sebagai wujud pembangunan Jembatan Udara. Di tahun 2016, ada sembilan bandar udara yang telah dikembangkan dan enam bandar udara telah resmi dibuka pada tahun 2016. Dalam hal jalur penerbangan, Pemerintah telah menemukan solusi untuk mengatasi kepadatan jalur penerbangan Utara Pulau Jawa. "Dapat saya sampaikan bahwa perencanaan untuk membuka jalur penerbangan Selatan Pulau Jawa sekarang ini sudah dimulai," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat