kievskiy.org

Pemerintah Pusat Diharap Perhatikan Puncak, Bogor-Cianjur Minta Rp5 Triliun

Sejumlah kendaraan melaju melambat di jalan raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu 29 Agustus 2021. Kepadatan kendaraan terjadi di jalur wisata Puncak, Bogor pada akhir pekan dan masa PPKM level 3 sehingga Satlantas Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah secara situasional.
Sejumlah kendaraan melaju melambat di jalan raya Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu 29 Agustus 2021. Kepadatan kendaraan terjadi di jalur wisata Puncak, Bogor pada akhir pekan dan masa PPKM level 3 sehingga Satlantas Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah secara situasional. /Antara Foto/Arif Firmansyah

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah pusat diharapkan dapat memberikan perhatian lebih kepada kawasan Puncak. Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin mengatakan, perlu ada koordinasi yang lebih intens berkaitan dengan persoalan kemacetan kawasan Puncak yang dinilai cukup mendesak.

“Tiada hari tanpa macet di Puncak, Puncak ini selalu viral karena perhatian media selalu tertuju ke sana. Dulu Puncak pernah jadi destinasi wisata nasional, tapi karena macet akhirnya dicabut. Tapi tetap saja Puncak dianggap menarik oleh wisatawan. Kenapa Puncak menarik perhatian, karena alamnya yang indah,” ujar Ade Yasin, Senin 20 September 2021. 

Menurut Ade Yasin, solusi kemacetan di kawasan Puncak tidak hanya selesai dengan penerapan ganjil genap. Namun, perlu ada solusi permanen dan jangka panjang salah satunya jalur alternatif Puncak 2. Sejauh ini, potensi Puncak cukup besar terutama pengembangan potensi ekonomi dan pariwisata. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur Puncak 2 bisa menjadi perhatian pemerintah pusat. 

“Harus ada solusi besar, jadi tidak hanya mengatur lalu lintas saja, tapi semua kepentingan masyarakat dapat terakomodir. Menurut saya, solusinya hanya ada satu, buka jalur yang lain yakni jalur Puncak 2. Kalau negara dapat membiayai di luar jawa dengan anggaran ratusan triliun, kenapa di Kabupaten Bogor yang anggarannya hanya kurang lebih 5 triliun, tidak bisa,” ujar Ade Yasin.

Baca Juga: Kisruh Kapal Selam Nuklir, Menhan Prancis Batal Bertemu Menhan Inggris

Lebih lanjut, Ade berharap hasil koordinasi bersama Pemkab Cianjur dan juga pemangku kebijakan lainnya bisa menghasilkan solusi pasti terkait kemacetan Puncak.Ade pun berharap usulan dua pemerintah daerah bisa didengar oleh Presiden Joko Widodo. 

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Lalu Lintas Transportasi Darat, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Bram Hertasning mengatakan, masalah Puncak sudah menjadi perhatian nasional. Pasalnya,  kemacetannya semakin lama dianggap dapat mempengaruhi faktor ekonomi dan pariwisata Puncak.

“Kami melakukan beberapa kali rapat koordinasi untuk menemukan titik temu. Terakhir difasilitasi Ditjen Perhubungan Darat, kami juga mengundang warga Puncak. Jadi solusi yang kita ambil adalah mencari titik temu, tetap memperhatikan pariwisata dan perekonomian Puncak, tapi kemacetan lalu lintas juga ada solusinya, karena yang kita takutkan jika macet kita biarkan, justru bisa mempengaruhi perekonomian dan pariwisata Puncak,” ujar Bram. 

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Squid Game, Sajikan Permainan Maut demi Hadiah Miliaran Rupiah

Ganjil Genap

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat