PIKIRAN RAKYAT - Epidemiolog dari Universitas Indonesia, dokter Pandu Riono mengomentari terkiat banyaknya siswa yang dilaporkan positif Covid-19 setelah dilaksanakannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Sebelumnya, siswa dari SD hingga perguruan tinggi harus melaksanakan sekolah secara daring akibat Covid-19.
Pemerintah kemudian mengizinkan untuk dilaksanakan PTM terbatas di sejumlah wilayah yang kasus Covid-19 daerah tersebut telah melandai.
PTM tersebut dilaksanakan kurang lebih selama sepekan dan dikabarkan jika banyak siswa yang positif Covid-19.
Baca Juga: Satu Kompi Brimob Diturunkan, Upaya Pencarian Gibran di Gunung Guntur Belum Membuahkan Hasil
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter milik Pandu Riono, ia berujar tentang fakta klaster sekolah yang disebut-sebut jadi tempat penularan Covid-19 kepada para siswa tersebut.
"Fakta yg disajikan bukan fakta surveilans yg real tetapi hasil survei yg lapor ada kasus masyarakat sekolah yg akumulatif sejak beberapa bulan lalu," kata Padu Riono.
Meurut Pandu, kasus tersebut disebut klaster sekolah jika dari hasil tes, lacak, dan isolasi menunjukkan adanya penularan di sekolah.