kievskiy.org

Said Aqil Ingatkan Pemerintah: 94 Persen Alkes Impor Pertanda Rapuhnya Sistem Kesehatan

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj  sebut dominasi alkes impor pertanda rapuhnya sistem kesehatan nasional.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj sebut dominasi alkes impor pertanda rapuhnya sistem kesehatan nasional. /Tangkapan layar Youtube Televisi Nahdlatul Ulama


PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj mengatakan saat ini 94 persen alat kesehatan (alkes) didominasi produk impor, hal ini menandai rapuhnya sistem kesehatan nasional.

"Saat ini, sekitar 94 persen alkes yang beredar adalah produk impor. Dominasi produk impor adalah menandai rapuhnya sistem kesehatan nasional," ujar Said Aqil saat memberi sambutan di acara Musyawarah Nasional dan Konferensi Besar NU, yang disiarkan di kanal Youtube Televisi Nahdlatul Ulama, Sabtu, 25 September 2021.

Saiq Aqil mengatakan NU merekomendasikan agar pemerintah memperbaiki sistem kesehatan nasional dengan meningkatkan rasio dan keandalan fasilitas rumah sakit dan puskesmas.

Baca Juga: Jusuf Kalla Keluarkan Kecaman Keras Usai Aksi Pembakaran Masjid Raya Makassar: Apa Motifnya?

"Mengurangi kesenjangan distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan, dokter, spesialis, perawat, dan bidan serta memperkuat ekosistem kesehatan," kata dia.

Dalam mengatasi pandemi, Said Aqil meminta Pemerintah untuk menggalakkan vaksinasi Covid-19 dan memperbaiki ekosistem kesehatan.

Dia juga meminta pemerintah untuk membatasi masuknya tenaga kerja asing (TKA) sampai situasi pandemi terkendali.

Baca Juga: Menlu Retno Prihatin dari 6 Miliar Dosis Vaksin Dunia, 80 Persen Disuntikkan di Negara Berpenghasilan Tinggi

"Pemerintah perlu membatasi akses masuk bagi tenaga kerja asing sampai situasi pandemi terkendali," ujarnya.

Di sisi lain, Said Aqil meminta masyarakat tidak boleh euforia dengan berbagai pelonggaran kegiatan masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat