kievskiy.org

Waspada, 91 Titik Longsor di Kulonprogo

YOGYAKARTA, (PR).- Tebing setinggi sekitar 20 meter di Giripeni, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta mengalami retak dan amblas, Jumat, 2 Desember 2016. Kondisi tersebut mengancam belasan rumah rusak. Dimensi tanah retak yang berada di perbatasan Pedukuhan Gunung Gempal dan Tegal Lembut itu mencapai panjang sekitar 100 meter dan kelebaran 4 meter. Adapun kedalaman amblas mencapai dua meter sehingga memunculkan lubang menganga di tanah. Keretakan diketahui sudah terjadi sejak Senin, 28 November 2016 lalu setelah hujan deras mengguyur semalaman. Saat hujan kembali turun beberapa hari berikutnya, tanah yang semula hanya retak dan amblas satu meter itu kemudian meluas hingga seperti sekarang ini. "Setiap malam selalu hujan deras sehingga retaknya tambah lebar," kata seorang warga Gunung Gempal, Surono. Kondisi tebing yang ringkih itu membawa potensi longsor dan sanggup mengenai rumah warga yang bermukim di sekitarnya. Di bagian atas tebing, diketahui ada 4 rumah warga sedangkan di bawahnya ada lima rumah. Di dekat areal ambel juga terdapat dua buah makam. Selain tebing tersebut, sebanyak 91 titik bencana tanah longsor terjadi di Kulonprogo sepanjang November 2016 kemarin.Masyarakat diminta untuk senantiasa waspada mengingat kondisi cuaca buruk diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo mencatat, jumlah titik kejadian bencana itu meningkat signifikan dibanding Oktober yang hanya ada 23 titik tanah longsor. Kebanyakan kejadian di wilayah pegunungan sisi utara Kulonprogo seperti Girimulyo, Samigaluh, Kalibawang, Kokap, dan Pengasih yang memang masuk dalam kawasan rawan bencana longsor. Selain itu, pada November, kejadian bencana banjir juga melanda 5 titik wilayah dalam waktu berbeda.Yakni di Seling (Temon), Jatimulyo (Girimulyo), dan Gotakan (Panjatan). Juga, kejadian pohon tumbang di beberapa wilayah namun tidak signifikan. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kulonprogo, Hepi Eko Nugroho, Kamis, 1 Desember 2016 mengatakan, secara umum, intensitas kejadian bencana berikut titik kejadiannya saat ini memang cenderung meningkat. Namun, sejauh ini tidak menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan masih kategori ringan hingga sedang. "Paling banyak memang merusak atau memutus jalan karena tebingnya longsor. Sedangkan untuk rumah warga paling hanya kena tembok. Itupun tidak lebih dari 15 titik," ucapnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat