kievskiy.org

Temui Jokowi, Antasari Azhar Tutup Mulut

MANTAN Ketua KPK Antasari Azhar (tengah) mengangkat kedua tangannya seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 26 Januari 2017.*
MANTAN Ketua KPK Antasari Azhar (tengah) mengangkat kedua tangannya seusai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 26 Januari 2017.*

JAKARTA, (PR).- Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar terus menempelkan telunjuk di bibirnya ketika keluar dari kompleks Istana Kepresidenan, Kamis 27 Januari 2017. Bahasa tubuhnya mengomunikasikan kepada awak media yang mengerubunginya agar tidak bertanya-tanya lagi. 

Antasari hanya menyatakan kondisi kesehatannya yang sedang tidak baik. "Dari tadi malam. Kemarin, dari pagi sampai malam, saya meladeni rekan-rekan Anda. Jadi, saya batuk," katanya sambil memegang tenggorokannya. 

Kerumunan wartawan yang terus bertanya tidak berhasil membuat Antasari mengungkapkan hasil pertemuan dengan Presiden Joko Widodo. Dia tetap menempelkan jari telunjuk ke bibirnya. Sampai Antasari akhirnya lepas dari kerumunan wartawan dan naik ke mobil pribadinya, tidak ada informasi yang cukup jelas mengenai hasil pertemuan dengan kepala negara. 

Hanya saja, siang hari sesaat sebelum memasuki kompleks istana, Antasari mengatakan, hendak berterima kasih kepada Jokowi karena telah mengabulkan permohonan grasinya. Dia mengaku, tidak berniat untuk membahas kasus yang sempat membelenggunya selama 7 tahun belakangan. "Enggak (membahas kasus). Ya, (mau) terima kasih saja," katanya seraya meminta wartawan yang mengerumuninya untuk memberi jalan masuk ke kompleks istana. 

Hal lain yang menyita perhatian, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Muhammad Iriawan sempat bertemu dengan Jokowi sebelum kedatangan Antasari. Iriawan datang bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana. Namun, hanya Iriawan yang bertemu dengan Jokowi sedangkan Teddy duduk di ruang tunggu. 

Seperti diketahui, Antasari ditetapkan tersangka oleh polisi atas kasus pembunuhan Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen pada 4 Mei 2009. Iriawan, saat itu masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menetapkan status Antasari sebagai tersangka. Dan selama proses persidangan, sempat muncul perbedaan pendapat antara Iriawan dan Antasari mengenai kasus pembunuhan Nasrudin.

Seusai bertemu Jokowi, Iriawan menyatakan kepada awak media, tidak membahas kasus pembunuhan Nasrudin. "Nanya situasi ibu kota. Ngobrol-ngobrol saja. Ya saya kan termasuk bawahan presiden, beliau nanya-nanya situasi saja," ujarnya. 

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, agenda pertemuan Antasari bersama Jokowi dijadwalkan atas dasar permintaan Antasari melalui surat yang ditujukan kepada Presiden yang diterima oleh Menteri Sekretaris Negara. Surat Permohonan itu sendiri sudah disampaikan sejak lama dan baru dapat diagendakan pada Kamis kemarin. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat