kievskiy.org

Pengawasan di Raja Ampat di Perketat

Tim peneliti mendata kerusakan karang yang disebabkan kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu, 4 Maret 2017lalu.. Tim Peneliti Sumber Daya Laut Universitas Papua, Conservation International, The Nature Conservancy, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat mendata bahwa kerusakan terumbu karang akibat kandasnya Kapal MV Caledonian Sky diperkirakan seluas 13.533 meter persegi dan memusnahkan setidaknya delapan genus terumbu karang berusia ratusan tahun.***
Tim peneliti mendata kerusakan karang yang disebabkan kandasnya Kapal MV Caledonian Sky berbendera Bahama di perairan Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu, 4 Maret 2017lalu.. Tim Peneliti Sumber Daya Laut Universitas Papua, Conservation International, The Nature Conservancy, Pemerintah Kabupaten Raja Ampat mendata bahwa kerusakan terumbu karang akibat kandasnya Kapal MV Caledonian Sky diperkirakan seluas 13.533 meter persegi dan memusnahkan setidaknya delapan genus terumbu karang berusia ratusan tahun.***

JAKARTA, (PR).- TNI Angkatan Laut terus memonitor kondisi terumbu karang di Raja Ampat Papua Barat yang mengalami kerusakan oleh gesekan Kapal MV Caledonia Sky berbendera Bahama beberapa waktu lalu.  Melalui Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) XIV, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Ade Supandi telah mengintruksikan jajarannya untuk mengetahui sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan oleh kapal pesiar tersebut.  Selain itu pengawasan untuk destinasi wisata khususnya wisata bahari yang berkaitan dengan keindahan dasar laut, harus mendapat pengawasan yang lebih ketat. Sehingga peristiwa perusakan terumbu karang baik yang sengaja maupun tidak jangan terus berulang. Apalagi terumbu karang di Raja Ampat, salah satu terumbu karang terbaik dunia.

“Dalam persoalan terumbuk karang ini, posisi TNI AL hanya membantu pemerintah daerah saja, sebab kewenangan utama menyangkut pariwisata daerah tersebut. Selanjutnya Kementerian terkait seperti Pariwisata, LHK, Perikanan dan Kelautan juga memiliki peran disana, apa yang mereka butuhkan kami siap membantunya,” ujar KSAL Ade Supandi dalam acara Serah Terima Jabatan Komandan Korps Marinir dari RM  Trusono ke Bambang Suswantono di Jakarta, Kamis, 16 Maret 2017.

Menurut Ade tim dari gabungan dari beberapa kementerian berjumlah 10 orang sudah terjun langsung ke Raja Ampat untuk meneliti penyebab kerusakan. Pihak Lantamal XIV juga telah diperintahkan untuk berkordinasi dan membantu tim sesuai dengan kewenangan yang dimiliki . Terkait lolosnya MV Caledonia Sky hingga Filipina, setelah menabrak terumbu karang sepanjang 1.600 meter persegi di Kepulauan Raja Ampat, KSAL tidak bersedia bicara lebih jauh. Namun demikian pihak Indonesia nampaknya tidak tinggal diam dengan kasus tersebut. Pemerintah akan menuntut secara hukum kapten kapal dan menuntut perusahaan kapal untuk mengganti rugi. Sehingga harus ada efek jera dari para pelaku yang berbuat kerusahan di perairan Indonesia.

Menteri Kordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan proses pihaknya tim asuransi dari kapal tersebut untuk melakukan survei bersama mengenai dampak kerugian yang timbul akibat tindakan kapal pesiar yang merusak terumbuk karang.

Menuurt Luhut Kapten Kapal MV Caledonia Sky, Keith Michael Taylor  sebelumnya juga pernah melakukan pelanggaran hukum di Perairan Indonesia. Keith dalam catatan pemerintah pernah merapatkan kapal tidak sesuai aturan yang ada saat berada di Kuala, Tanjung Sumatera Utara beberapa waktu sebelumnya. namun  dalam kasus perusakan terumbuk karang, kapal seberat 4.200 GT memiliki izin resmi untuk masuk ke Indonesia, setelah melakukan perjalanan dari Papua Nugini. Berdasarkan informasi yang diterima Menko Kemaritiman, kondisi air laut yang pasang ditambah dasar kapal yang memiliki panjang 90 meter membuat dasar kapal menubruk terumbu karang. Namun hal itu sebenarnya bisa dihindari bila awak kapal menggunakan navigasi dengan benar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat