kievskiy.org

Oesman Bantah Ada Dualisme Kepemimpinan DPD

KETUA Dewan Perwakilan Rakyat RI versi sidang 4 April 2016 Oesman Sapta Odang membantah ada dualisme kepemimpinan DPD. Hal ini dikemukakannya usai sidang paripurna di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Selasa 11 April 2017.*
KETUA Dewan Perwakilan Rakyat RI versi sidang 4 April 2016 Oesman Sapta Odang membantah ada dualisme kepemimpinan DPD. Hal ini dikemukakannya usai sidang paripurna di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Selasa 11 April 2017.*

JAKARTA, (PR).- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI versi sidang 4 April 2017 Oesman Sapta Odang tidak merasa ada tragedi dalam sidang pertama DPD yang dipimpinnya. Dia juga membantah ada dualisme kepemimpinan. Buktinya, kata Oesman, pemerintah hadir saat diundang dalam sidang dan mereka juga diminta hadir dalam pertemuan lain. "Itu bukan tragedi. Itu kepremanan, yang katanya, tadi (kami) preman. Terbalik, yang preman yang mana? Teriak-teriak kayak anak kecil. Itu sudahlah, cukuplah," kata Oesman saat ditemui usai sidang paripurna di Gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta, Selasa 11 April 2017. Oesman berpandangan aksi yang dilakukan itu hanya menjalankan skenario karena sudah ada tulisan di poster yang disiapkan. Dia juga merasa heran dengan para anggota DPD yang menolak siding dan menolak menandatangani daftar hadir tetapi terus-menerus melakukan interupsi. "Kami sabar, harus sabar, dengan kesabaran itulah mereka juga akhirnya, ya begitu. Mereka tahu diri. Solusinya, dia harus kembali ke hati nuraninya, dia harus kembali menjadi negarawan," kata Oesman. Oesman tidak khawatir penolakan terhadap kepemimpinannya membuat sidang tidak akan pernah kuorum. Dia juga menilai laporan reses yang diserahkan ke Farouk tidak resmi. "Itu semua laporan-laporan yang palsu dan yang di luar persidangan, itu tidak sah. Itu namanya kongkow-kongkow di luar. Itu yang salahnya mereka, yang rugi kan daerahnya mereka," kata Oesman.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat