kievskiy.org

Petani Kubur Diri Bertambah

JAKARTA, (PR).- Aksi kubur diri yang dilakukan oleh para petani asal Teluk Jambe, Karawang di depan Istana Negara sejak 25 April 2017 lalu terus berlanjut. Tetapi memasuki hari ketiga, belum juga ada respons dari istana. Alhasil, sampai Kamis, 27 April 2017, petani yang mengubur diri pun terus bertambah.

Tercatat ada 10 petani yang dikubur di dalam peti berisi tanah. Bertambah lima orang dari aksi sebelumnya. Selain itu, belasan petani lainnya pun ikut menjemur diri di tengah teriknya panas Jakarta sebagai bentuk rasa kecewa atas masalah agraria yang tak kunjung mendapat titik temu ini.

"Kami akan tetap di sini sampai Jokowi menemui dan memulangkan kami," kata Koordinator Aksi, Haris kepada "PR", Kamis, 27 April 2017.

Menurut Haris, para petani sudah lelah mencari keadilan ke sana ke mari namun belum juga membuahkan hasil. Selama sebulan tinggal kembali di Jakarta setelah sebelumnya sempat dipulangkan ke Karawang, para petani Teluk Jambe telah mengetuk beberapa pintu mulai Gedung Dewan Perwakilan Rakyat hingga Kementerian Lingkungan Hidup. Istana adalah pilihan akhir mereka menyampaikan asa.

"Apakah petani harus ada yang meninggal dulu baru ada penanganan dari negara? Padahal petani hanya ingin dipulangkan ke lokasi pertanian dalam keadaan semula serta ada jaminan keamanan dari pemeritah," ucapnya.

Haris mengatakan, pada aksi pertama Kantor Staf Presiden memang telah menerima mereka. Namun, petani tak puas dengan jawaban pemerintah sehingga tetap bersikukuh melanjutkan aksi.

"(KSP) normatif saja. Mereka suruh kami sabar tunggu satu minggu baru ada keputusan. Kalau dari mereka (DPR dan KLHK) sudah jelas semuanya menyatakan statusquo, tetapi perusahaan membandel dan pemerintah tak menghentikan," ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Serika Tani Telukjambe Bersatu Maman Nuryaman menegaskan hendaknya pemerintah segera turun tangan untuk menyelesaikan masalah ini. Beberapa tuntutan yang mereka sampaikan di antaranya pengembalian petani ke lokasi dalam keadaan semula, meminta pemerintah mencabut Hak Guna Bangun PT Pertiwi Lestari yang telah ditelantarkan dan menyengsarakan rakyat, serta memberi jaminan keamanan bagi para petani.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat