kievskiy.org

Ini Penyebab Sulitnya Pelestarian Badak Jawa

JAKARTA, (PR).- Proses pelestarian satwa langka Badak Jawa bukanlah pekerjaan yang mudah. Penyebabnya, betina dari mamalia berbadan tambun ini hanya empat hari dalam satu bulan masuk masa birahi.

Direktur Eksekutif Yayasan Badak Indonesia (YABI) Widodo Rahmono menjelaskan, hal tersebut yang membuat upaya reproduksi Badak menjadi sulit. "Kalau ketemu badak jantan pas birahi ya beruntung, padahal sekarang sangat sulit ketemu karena jumlahnya sedikit di alam," katanya seperti dilansir Kantor Berita Antara, Jumat, 19 Mei 2017.

Dia menyebutkan, angka kelahiran dan kematian badak sangat berbanding terbalik. "Jerat kami temukan di berbagai tempat, jadi angka kematian hanya karena terkena jerat sangat tinggi bisa satu ekor per hari, sedangkan satu kelahiran membutuhkan waktu bertahun-tahun," ungkapnya.

Strategi membangun kawasan konservasi atau sanctuary sebagai perlindungan di alam dilakukan untuk menambah jumlah badak berhasil dilakukan. Namun, menurut Noviar, dukungan untuk menambah sanctuary baru guna memastikan lahirnya anak badak baru sangat dibutuhkan.

Mengingat jumlahnya semakin kecil maka upaya reproduksi perlu intervensi manusia. Pembangunan kawasan konservasi merupakan bagian strategis agar tetap ada perlindungan di alam termasuk untuk upaya 'captive breeding' tetap ada," ujarnya.

Workshop Badak Internasional

Internasional Workshop Badak Internasional dilakukan di Serpong pada Rabu, 17 Mei 2017 lalu. Dalam workshop tersebut dibahas mengenai membangun protokol pelaksanaan translokasi badak.

Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Dahono Adji menutukan, upaya-upaya translokasi badak yang dilakukan di dunia sangat tersebar dan perlu konsolidasi agar pertemuan badak dewasa untuk reproduksi dapat terjadi.

Dia mengatakan, pertemuan para ahli di Serpong tersebut juga diharapkan memberi masukan bagaimana translokasi badak jawa dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) ke Suaka Margasatwa Cikepuh bisa dilakukan dengan sukses. Selain juga memberikan solusi penyelamatan badak sumatera di Kutai Barat, Kalimantan, yang rencananya akan segera dibuatkan sanctuary di bekas kawasan hutan lindung.

Bayi Tabung Badak

KLHK bersama Konsorsium Konservasi Badak Sumatera atau Tim Badak, ia mengatakan, juga akan segera melakukan pertemuan dengan tim dari Malaysia yang meminta kerja sama melakukan upaya sistem bayi tabung untuk badak sumatera yang tersisa di sana.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat