kievskiy.org

Jokowi Minta Kurangi Perdebatan yang Tidak Perlu

BOGOR, (PR).-Dinamika politik yang terjadi selama 6-8 bulan terakhir dinilai banyak menyita energi. Akibat buruknya upaya pembangunan malah terhambat. Presiden Joko Widodo mengatakan hal tersebut saat memberikan pidato terkait pemeriksaan yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporan keuangan kementerian/lembaga di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa, 23 Mei 2017. Jokowi mengajak masyarakat kembali fokus kerja dan mengurangi perdebatan yang tidak perlu.

"Kita kembali fokus bekerja. Sudah 6-8 bulan ini energi kita, tabungan energi kita, habis untuk hal yang tidak berguna sama sekali," kata Jokowi.

Dia mengatakan, selama beberapa bulan terakhir kehidupan bangsa lebih banyak diwarnai perdebatan, demonstrasi, saling menghujat, saling menjelek-jelekan, saling menyalahkan, ketimbang bekerja. Akhirnya, semua lupa untuk membangun negeri.

Padahal, kata Jokowi, Indonesia saat ini tengah mendapatkan kesempatan emas terkait dengan kepercayaan investor. Jokowi mengatakan akhir pekan lalu, peringkat investasi menurut lembaga Standard And Poor menunjukkan hasil yang positif.

Kemudian, Badan Pemeriksa Keuangan memberikan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam pemeriksaan laporan keuangan kementerian dan lembaga tahun 2016. Sebanyak 84 persen K/L mendapatkan opini WTP, meningkat dibandingkan kondisi tahun 2015, dimana K/L yang mendapatkan WTP hanya 65 persen.

"Ini adalah sebuah kesempatan yang harus kita gunakan. Jangan kita masuk ke dalam framing yang saling menghujat, saling menyalahkan, dan saling berdebat. Peringkat investasi itu adalah sebuah kepercayaan internasional kepada negara kita," tuturnya.

Jokowi berpandangan, akselerasi pembangunan Indonesia harus lebih ditingkatkan lagi. Kerja keras diperlukan untuk mengejar agar Indonesia tidak tertinggal. Menurut dia, Indonesia kini sudah tertinggal dengan pembangunan yang terjadi di negara lain, seperti Malaysia, Singapura, Vietnam dan Thailand.

Sebelumnya, Jokowi juga menyoroti etos kerja dan disiplin nasional yang harus dibangkitkan untuk mengejar pembangunan yang masih tertinggal. Saat ini kehidupan bangsa dinilai terlalu direcoki oleh persoalan yang tidak produktif. Jokowi mengungkapkan rasa gregetnya itu karena banyak hal yang tidak produktif sehingga menghambat pembangunan. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat