kievskiy.org

Menteri LHK: Penanganan Masalah Lingkungan Butuh Sinergi

WARGA berdiri menghadap perbukitan yang rusak akibat penambangan batu kapur di kawasan Karst Citatah, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 21 Maret 2017. Pemerintah tidak bisa terus berlindung di balik alasan perekonomian masyarakat dalam membiarkan penambangan di kawasan karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat. Pasalnya, penambangan kapur mengakibatkan kerusakan alam yang tidak bisa diperbaiki.*
WARGA berdiri menghadap perbukitan yang rusak akibat penambangan batu kapur di kawasan Karst Citatah, Desa Gunungmasigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 21 Maret 2017. Pemerintah tidak bisa terus berlindung di balik alasan perekonomian masyarakat dalam membiarkan penambangan di kawasan karst Citatah, Kabupaten Bandung Barat. Pasalnya, penambangan kapur mengakibatkan kerusakan alam yang tidak bisa diperbaiki.*

JAKARTA, (PR).- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar mengatakan penanganan masalah lingkungan dan kehutanan memerlukan sinergi antarkementerian/ lembaga yang berkepentingan dan harus dilakukan secara komprehensif.

"Semua butuh penanganan yang komprehensif, sinergis, dan continue dengan komitmen. Tentu saja komitmen hati, tekad, dan kecintaan akan alam," kata Siti dalam gelaran Pekan Lingkungan Hidup dan Kehutanan di JCC Senayan Jakarta, Jumat, 2 Juni 2017, seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Siti menjelaskan, berbagai tantangan tentang lingkungan hidup sedang dihadapi Indonesia, bahkan dia menyebut sudah sampai puncaknya.

Dia memaparkan beberapa masalah lingkungan tersebut di antaranya pencemaran limbah, penumpukan sampah, emisi gas rumah kaca, perambahan kawasan hutan, pencurian kayu, pengelolaan gambut secara serampangan, dan kejahatan terhadap tumbuhan dan satwa yang dilindungi atau endemik.

Siti menyebut acara Pekan LHK yang digelar 1 s.d 4 Juni 2017 juga menjadi bagian untuk memperkuat komitmen dan sinergitas seluruh pemangku kepentingan terkait dalam upaya menangani berbagai tantangan lingkungan hidup dan kehutanan saat ini.

Pembukaan gelaran Pekan LHK ke-21 tersebut juga dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebagai bentuk sinergi antarpemerintah dalam mengupayakan pembangunan tanpa merusak lingkungan.

Budi Karya mengakui ada sejumlah pembangunan jalur transportasi yang dilakukan ternyata melanggar undang-undang dan merusak lingkungan hidup. Oleh karena itu Kementerian Perhubungan menginginkan adanya kolaborasi agar bisa melakukan pembangunan tanpa merusak lingkungan.

"Saya ingin ada kolaborasi KLHK dan Kementerian Perhubungan agar program konektivitas berjalan baik tanpa melanggar undang-undang. Bagaimanapun juga kita harus tunduk kepada undang-undang," kata Budi Karya.

Menteri Siti berharap gelaran Pekan LHK mengingatkan seluruh pihak untuk terus melakukan upaya perlindungan alam di anataranya menjaga siklus air, mengendalikan pencemaran udara, pemanfaatan panas bumi, serta menjadikan keindahan alam untuk obyek wisata. "Bahwa membangun harus dengan tetap memelihara dan menjaga kelestrarian alam," kata Siti.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat