PIKIRAN RAKYAT - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan tingginya debit air, tidak hanya sampah akibat hujan di wilayah DKI Jakarta, tetapi kemungkinan sampah akibat hujan yang terjadi di kawasan hulu.
Kata Asep, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta akan tanggap dan galang setelah adanya genangan dengan mengerahkan kekuatan penanganan sampah yang membuat terjadinya genangan air di ibu kota.
Pihaknya juga akan menyiapkan jalur khusus pembuangan sampah dari wilayah terdampak di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang.
“Saat sudah terjadi genangan, kita akan segera mengerahkan kekuatan penuh dengan tanggap dan galang untuk mengangkut sampah yang menyebabkan genangan," katanya dalam ketarangannya, Selasa, 19 Oktober 2021.
Asepa menuturkan, Dinas Lingkungan Hidup Jakarta sudah membuat pola penanganan sampah yang dibagi menjadi empat mode.
Pertama mode normal pada awal musim penghujan pihaknya memastikan tidak ada sampah yang menghambat badan air.
Kedua, mode awas untuk siaga banjir yang indikasinya dari tingginya muka air Bendung Katulampa dan tingginya intesitas curah hujan. Ketiga mode tergenang yaitu ketika tanggap darurat banjir yang ditetapkan statusnya oleh BPBD. Dan terakhir yang keempat mode rehabilitasi pascaterjadinya genangan.
Asep juga menambahkan, Pasukan Orange Dinas Lingkungan Hidup terus melakukan antisipasi dan memastikan agar tidak ada sampah yang menyumbat kali, saluran penghubung, dan pintu-pintu air di seluruh ibu kota.