GUNUNG Sinabung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatra Utara kembali erupsi pada hari Rabu, 2 Agustus 2017 lalu. Letusan yang terjadi mengakibatkan Sinabung meluncurkan awan panas sejauh 4,5 km.
Gunung Sinabung adalah salah satu gunung paling aktif yang berada di Indonesia. Tahun ini tercatat sebagai tahun keempat gunung tersebut erupsi terus menerus, sejak meletus pada 2013 lalu. Sinabung juga menjadi salah satu dari empat gunung lainnya di Indonesia yang mencatatkan rekor erupsi terlama. Tiga gunung lainnya adalah Gunung Agung Bali (sekitar satu tahun), Gunung Galunggung Jawa Barat (sekitar satu tahun), dan Gunung Bromo Jawa Timur (lebih dari tujuh bulan).
Erupsi Gunung Sinabung berdampak pada tersendatnya aktivitas dan perekonomian warga di sekitar kaki gunung Sinabung. Dampaknya paling dirasakan oleh para petani yang berada di kaki gunung Sinabung. Mereka harus rela mengalami kerugian yang di akibatkan meletusnya gunung tertinggi di Sumatra Utara tersebut.
Namun ternyata letusan gunung Sinabung masih kalah mengerikan dengan letusan sejumlah gunung berapi di dunia ini. Tercatat gunung–gunung berapi ini bererupsi selama bertahun–tahun dan banyak menelan korban jiwa dan harta.
Inilah gunung-gunung berapi dengan erupsi paling lama dan paling berbahaya di dunia, seperti dilansir Live Science.
1. Sangay, Ecuador (94 Tahun)
Gunung berapi Sangay memiliki ketinggian 5.230 meter. Sangay terbentuk dalam sebuah kaldera berbentuk tapal kuda atau depresi volkano. Menurut laporan, erupsi yang paling bersejarah dari gunung ini terjadi pada tahun 1628, kemudian erupsi terus terusan terjadi dalam rentang waktu 1728 hingga 1916. Gunung ini kembali memuntahkan laharnya pada 1934, dan tidak pernah berhenti sejak saat itu.
2. Santa Maria, Guatemala (101 Tahun)
Gunung berapi aktif ini terletak di dekat Kota Quetzaltenango, Guatemala. Gunung dengan ketinggian 3.772 meter itu meletus secara dahsyat pada tahun 1902, dan tercatat sebagai salah satu letusan gunung terbesar di abad 20, setelah Gunung Pelée di Martinique, dan Soufrière di St. Vincent.
Erupsi Santa Maria menyebabkan kerusakan di seluruh barat daya Guatemala, dan memunculkan kawah baru di bagian sisi gunung. Selain itu sebuah kompleks kubah lava yang disebut Santiaguito terbentuk di kawah sejak 1922.