kievskiy.org

Mendikbud: Tenaga Pendidik yang Berwawasan Luas dan Solid Jadi Modal Lahirkan Generasi Penerus Bangsa

JAKARTA, (PR).- Penyelenggaraan pendidikan nasional harus bisa bertahan dan beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Untuk mencapai hal tersebut, para guru dan tenaga kependidikan diharapkan mampu terus meningkatkan wawasan agar kompetensinya selaras dengan kebutuhan peningkatan mutu pendidikan. Guru memiliki tanggung jawab besar untuk melahirkan anak didik yang mampu bersaing di tingkat global.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, menegaskan, guru adalah profesi yang sangat membanggakan. Menurut dia, rasa kebersamaan di antara sesama guru dan tenaga kependidikan harus terus dijaga. Guru yang solid dan berwawasan luas menjadi modal utama untuk melahirkan generasi penerus masa depan bangsa. 

“Saya harap bapak dan ibu guru dapat terus menambah wawasan dan mengasah pengetahuan untuk dapat meningkatkan profesionalisme. Yang terpenting adalah motivasi di dalam diri guru itu sendiri,” ucap Muhadjir saat membuka acara pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Nasional, di Plaza Insan Beprestasi, Kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis 14 Agustus 2017 malam.

Ia menjelaskan, tujuan pendidikan nasional mengarah pada Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). Bukan lagi sekadar memberantas masyarakat buta huruf. PPK akan berhasil jika kompetensi guru sesuai dengan kebutuhan saat ini. “Yakni membantu anak didik untuk mengembangkan minat dan bakatnya, melatih otak kanan sehingga anak menjadi kreatif, cerdas dan berkarakter,” ujarnya.

Berprestasi dan berdedikasi

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal GTK Kemendikbud Hamid Muhammad menambahkan, sebanyak 798 guru dan tenaga kependidikan dari 34 provinsi terpilih sebagai pegawai berprestasi dan berdedikasi. Rinciannya, sebanyak 315 guru dalam negeri, 5 guru sekolah Indonesia di luar negeri, 233 kepala sekolah, 151 pengawas sekolah. “Selain itu, ada 27 tenaga laboratorium sekolah, 38 orang tenaga perpustakaan, serta 29 tenaga administrasi sekolah,” ujar Hamid. 

Ia menjelaskan, kegiatan yang akan digelar hingga 20 Agustus 2017 ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan yang telah memberikan prestasi dan dedikasinya terhadap dunia pendidikan. “Sebelum masuk pada tingkat nasional, seleksi GTK berprestasi dan berdedikasi dilaksanakan secara bertingkat. Mulai dari tingkat satuan pendidikan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, sampai pada tingkat nasional,” ujarnya.

Pada acara tersebut juga digelar pertunjukan orkesra dari Gita Bahana Nusantara (GBN), yang diasuh komposer Purwacaraka bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud. Personel GBN terdiri dari 136 remaja yang tergabung dalam tim paduan suara hasil audisi di 34 provinsi, serta tim orkestra yang beranggotakan 72 orang hasil audisi di Jakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. 

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyatakan, GBN menjadi salah satu wadah paduan irama seni musik dan suara yang berakar dari keanekaragaman di Indonesia. Melalui GBN, diharapkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berpartisipasi dalam kegiatan seni dan budaya dapat semakin meningkat. 

"Mereka juga yang nantinya akan menjadi pandu pengajaran menyanyikan Indonesia Raya 3 Stanza ke semua sekolah dasar dan menengah di seluruh Indonesia melalui perekaman di Lokananta," ujar Hilmar.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat