kievskiy.org

Raja Ampat Siapa yang Punya?

SUASANA PAUD/TK Bahari Kofarkor di Raja Ampat, Papua Barat.*
SUASANA PAUD/TK Bahari Kofarkor di Raja Ampat, Papua Barat.*

Raja Ampat Siapa yang Punya
Raja Ampat Siapa yang Punya 
Raja Ampat siapa yang punya
Yang Punya Kita Semua

TIGA puluhan murid PAUD/TK Bahari Kofarkor bernyanyi dengan lantang di teras kelas, Kamis 24 Agustus 2017 tengah hari. Masya (5) ada di antara mereka. Berdiri di deret terdepan, dia bernyanyi dengan penuh percaya diri. 

Masya merupakan putri tunggal Nahar (37). Mereka tinggal di kawasan pesisir Kota Waisai, salah satu distrik di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat. Di kampung yang tak jauh dari bibir pantai, keluarga tersebut menggantungkan hidup pada hasil kebun. 

"Kami punya kebun tak seberapa luas yang kami tanami sayur dan buah. Ya kangkung, kacang, bayam, semua kami tanam. Sebagian panenan kami jual ke pasar," tutur Nahar yang siang itu menjemput sang putri. 

Kampung Nahar, yang banyak dihuni kaum pendatang, belum mengenal listrik. Mereka mendapatkan penerangan dari lampu minyak tanah atau mesin genset bertenaga solar. Rumah Nahar bulan lalu mulai beralih dari lampu minyak tanah ke sel tenaga surya. Dia membeli piranti itu seharga Rp 1,8 juta dengan uang tabungan selama beberapa tahun. 

"Masya sudah mulai banyak buka-buka buku. Apalagi nanti kalau dia sudah SD. Kami kasihan melihatnya belajar di bawah cahaya petromaks yang redup," ucap Nahar. 

Dari rumah ke sekolah, Nahar dan Marsya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dengan bersepeda motor. Ada juga PAUD/TK yang jaraknya lebih dekat, tapi mereka memilih datang ke TK Bahari Kofarkor karena biaya sekolah yang lebih murah. Uang bulanan di sini hanya Rp 25.000.

Nahar dan suaminya percaya pendidikan bisa dijadikan gantungan bagi masa depan sang anak. Mereka berharap akan datang lebih banyak pilihan bagi Masya. Tidak sekadar meneruskan pekerjaan kedua orangtuanya di pesisir. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat