JAKARTA, (PR).- Pemerintah akan menaikan tarif cukai hasil tembakau pada tahun 2018. Tingkat kenaikan cukai hasil tembakau atau cukai rokok akan bervariasi untuk setiap perusahaan rokok.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, penentuan kenaikan tarif cukai rokok bagi perusahaan rokok akan dilihat berdasarkan variabel-variabel tertentu. Salah satunya seperti karakter produksi sebuah perusahaan. Kenaikan cukai hasil tembakau perusahaan yang memproduksi rokok dengan mesin dikatakannya akan berbeda dengan perusahaan yang produksinya masih manual.
Namun demikian, menurut dia, kenaikan tarif cukai rokok rata-rata 10,04 persen. "Meskipun rata-rata kenaikannya 10,04 persen, bukan berarti semuanya naik tarif 10,04 persen. Ada yang naiknya lebih tinggi dan ada yang lebih rendah," katanya di Istana Kepresidenan, Kamis, 19 Oktober 2017.
Sri Mulyani mengatakan, ada 4 hal yang akan menjadi perhatian pemerintah dalam keputusan menaikkan cukai rokok. Pertama, kenaikan cukai rokok telah memperhatikan pandangan masyarakat, terutama dari aspek kesehatan dan konsumsi rokok yang harus terus dikendalikan.
Kedua, kenaikan cukai harus bisa mencegah peredaran rokok ilegal yang dinilainya semakin banyak. Ketiga, pemerintah harus memperhatikan dampak kenaikan cukai rokok terhadap kesempatan kerja, terutama pada petani dan buruh rokok. Keempat, tingkat kenaikan cukai rokok dibedakan menurut variabel-variabel tertentu yang akan didetailkan oleh Dirjen Bea dan Cukai.
Komoditas selain tembakau
Menurut Sri Mulyani, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait kenaikan tarif cukai hasil rokok akan segera dikeluarkan. Namun demikian, dia tidak menjelaskan waktu tepatnya PMK itu dikeluarkan.
Sri Mulyani menambahkan, Presiden Joko Widodo juga mengeluarkan arahan kepada para menterinya terkait petani tembakau. Ke depannya, para menterinya harus memulai pemikiran untuk mempersiapkan petani menanam komoditas selain tembakau.
Sri Mulyani mengatakan, pemerintah saat ini mengupayakan pemenuhan standar kesehatan dengan menurunkan konsumsi rokok. Saat tingkat konsumsi rokok berhasil diturunkan, pada saat bersamaan petani tembakau harus mendapatkan dukungan dan bantuan dari pemerintah untuk bisa mendapatkan hasil kerja dari kegiatan alternatif selain menanam tembakau.***