kievskiy.org

Imbas Kecelakaan Maut, Manajemen Transjakarta Diminta Perbaiki Sistem Pemeriksaan Kesehatan Sopir

Ilustrasi. Kondisi bus TransJakarta yang alami kecelakaan.
Ilustrasi. Kondisi bus TransJakarta yang alami kecelakaan. /Satlantas Polda Metro Jakarta Timur

PIKIRAN RAKYAT - Polda Metro Jaya telah mengungkap penyebab kasus kecelakaan maut dua bus Transjakarta yang terjadi di Jalan MT. Haryono, Cawang, Jakarta Timur.

Hasilnya peristiwa itu dikarenakan sopir bus inisial J yang lalai lantaran kehilangan kesadaran setelah terkena serangan epilepsi secara tiba-tiba.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menuturkan, berdasarkan pemeriksaan terhadap rekan korban sekaligus tersangka, J memang memiliki penyakit syaraf.

Dia kerap meminum obat syaraf yakni Phenytoin dan obat darah tinggi Amlodipine.

Baca Juga: 5 Manfaat Menjanjikan Kelor untuk Tubuh, Ampuh Tingkatkan Kesehatan Prostat pada Pria

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan urine J pada saat kejadian tidak meminum obat syarafnya yakni Phenytoin sehingga menyebabkan serangan epilepsi.

"Jadi (hasil urine) hanya mengandung Amlodipin (obat darah tinggi) dan tidak mengandung obat saraf tidak ada, sehingga disimpulkan pada saat kejadian dia sedang tidak minum obat (Phenytoin)," kata Sambodo di Gedung Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Rabu, 3 November 2021.

Oleh sebab itu katanya, pihak manajemen Transjakarta harus melakukan perbaikan terkait pengecekan kesehatan sopir bus.

Selama ini kata Sambodo, sopir bus hanya diminta mengisi lembar pernyataan kesehatan namum tidak memastikan kondisi kesehatan secara langsung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat