kievskiy.org

Jalan Tol Yogyakarta-Bandara NYIA Bisa Matikan Pedagang Kecil

YOGYAKARTA, (PR).- Gagasan pembangunan jalan bebas hambatan berbayar alias jalan tol Kota Yogyakarta ke bandara New Ngayogyakarta International Airport (NYIA) tidak mendesak. Apabila dipaksakan, upaya memuluskan laju kendaraan dari dan ke bandara tersebut menjadi musibah bagi para pedagang kecil yang selama ini berada dilintasan jalan persiapan menuju ke bandara.

Staf khusus Sri Sultan Hamengku Buwono X, Hari Dendi menyatakan jalan tol lokasinya menjauh dari daerah yang dihuni para pengrajin dan pengusaha kecil. “Kalau ada jalan tol Yogyakarta-Bandara NYIA, itu sama saja menyingkirkan para pengrajin dan pedagang dari akses pembeli,” kata dia di sela diskusi kebangsaan yang diselenggarakan Forum Wartawan Sepuh Yogyakarta, Senin, 25 Juni 2018.

Pernyataan Hari Dendi tersebut menegaskan pernyataan senada yang disampaikan oleh Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hemengku Buwono X pada saat Syawalan bersama Pemkab dan masyarakat di Bangsal Sewoko Projo, Wonosari, Gunungkidul, Kamis, 13 Juli 2017. Saat itu raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat tersebut menyatakan, "Di Yogya tak ada jalan tol. Pemerintah pusat juga sepakat," kata dia.

Dalam diskusi kebangsaan ke-16, politisi dan fungsionaris PDIP Idham Samawi menyinggung pentingnya jalan tol yang menghubungkan Yogyakarta dan bandara NYIA. Tujuannya mengatasi kemungkinan jalan utama macet yang berdampak inefesiensi biaya dan waktu. 

Bupati Bantul 2000-2005 dan 2005-2010 tersebut mengaku pernah berdiskusi dengan Sri Sultan soal jalan tol dimaksud. Namun, dia tidak menyampaikan reaksi Sri Sultan dalam diskusi soal rencana jalan tol bandara. 

Mendengar pernyataan Idham Samawi, Hari Dendi beranjak dari tempat duduk, “Saya ingin klarifikasi soal jalan tol supaya saya maupun Ngarso Dalem Sri Sultan tidak dikatakan anti jalan tol,” ujar dia.

CEO Lintang Kemukus tersebut menegaskan, Sri Sultan tidak setuju ada jalan tol yang menghubungkan kota Yogyakarta dan sekitarnya dengan bandara NYIA. Kalau ada jalan tol, otomatis jalur wisatawan ikut jalan tol yang berarti oltet para pengrajin dan pedagang kecil maupun oleh-oleh tidak dilalui kendaraan dan singgahi para wisatawan. Ini suatu kondisi yang tidak menguntungkan warga.

Menurut dia, jalan bebas hambatan penghubung kota Yogyakarta dan sekitarnya dengan bandara NYIA diperlukan dengan menggunakan jalur tradisional. Selain itu, ada rencana pembangunan jalur kereta api. Maka jalan-jalan utama akses bandara dengan bus maupun kendaraan pribadi dan jalur kereta telah memenuhi kebutuhan jalur bandara.

“Kalau pun ada jalan bebas hambatan harus melewati akses jalan yang terdapat otlet-otlet pengrajin maupun pedagang dan kendaraan melalui jalan tersebut secara gratis. Seperti Jerman, jalan-jalan ke bandara bebas hambatan tanpa bayar dan tetap melalui jalur-jalur yang mengakses ke ekonomi warga,” ujar dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat