PIKIRAN RAKYAT – Didampingi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi; Wakil Menlu Mahendra Siregar; Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemenlu Abdul Kadir Jailani; dan Ketua ABAC Indonesia Anindya Bakrie, Jokowi menghadiri KTT APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue with Economic Leaders.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi berbicara tentang inklusivitas dan keberlanjutan dengan mengemukakan dua fokus mengatasi tantangan terkait hal tersebut.
Dilansir dari Setkab, Jumat, 12 November 2021, Jokowi memaparkan dua fokus mengatasi tantangan yang akan dihadapi, yaitu
Pertama, Jokowi berfokus pada peningkatan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mempercepat pemulihan ekonomi inklusif.
Baca Juga: Jokowi Merasa Dikerdilkan di Negara Sendiri, Fahri Hamzah Minta Kabinet Dievaluasi Menyeluruh
Menurutnya, bergeraknya UMKM tidak hanya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat penghasilan rendah, tetapi turut menyerap tenaga kerja yang sangat besar.
“Tahun 2019, UMKM berkontribusi terhadap 52 persen PDB Asia Pasifik dan berhasil menyerap 50 persen tenaga kerja. Di Indonesia, 64 persen pelaku UMKM adalah perempuan. Artinya, memberdayakan UMKM di Indonesia juga memberdayakan perempuan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa peningkatan inklusi keuangan merupakan prioritas.
Inklusi merupakan pendekatan yang berguna untuk mengembangkan dan membangun sebuah lingkungan yang memiliki sifat terbuka.