SLEMAN, (PR).- Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mendirikan sebanyak 12 pos pantau seiring semakin meningkatnya aktivitas Gunung Merapi.
"Selain pos pantau, kami juga sudah menyediakan 600 ribu masker sebagai antisipasi jika terjadi hujan abu," ucap Kepala BPBD Sleman, Joko Suproyanto, Kamis, 31 Januari 2019.
Selain dua hal tersebut, BPBD Sleman juga menyiagakan 12 barak pengungsi, memasang 164 rambu evakuasi, serta memastikan 20 Early Warning System (EWS) dalam kondisi aktif.
Meskipun demikian, Bupati Sleman Sri Purnomo mengimbau warga tetap tenang. Status Merapi pun saat ini masih dalam tingkat Waspada.
"Luncuran guguran lava pun jaraknya relatif pendek, sehingga warga di lereng Merapi tidak perlu khawatir," ujar Sri Purnomo.
Ia juga memastikan bahwa logistik siap dan tersedia. Logistik tersebut tidak hanya untuk mengantisipasi erupsi Merapi, tetapi juga bencana lain yang berpotensi terjadi di Sleman.
"Potensi bencana apa pun tentu kami akan antisipasi. Tentu saja kami berharap jangan sampai ada korban jiwa," katanya.
Sementara itu, BPPTKG tetap mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di Kawasan Rawan Bencana III agar tetap tenang dan melakukan aktifitas seperti biasanya.
Dimana radius 3 km dari puncak Gunung Merapi masih harus dikosongkan dari aktivitas penduduk. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti informasi terkini mengenai aktivitas Merapi.