kievskiy.org

Aktvitas Merapi Meningkat BPBD Dirikan 12 Pos Pantau

ALIRAN lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 30 Januari 2019 dini hari. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali terjadi luncuran lava pijar Gunung Merapi pada tanggal 29 Januari 2019, yakni yang teramati 11 kali ke arah Kali Gendol dan satu kali ke arah timur laut dengan jarak aliran 50 -1400 m.*/ANTARA
ALIRAN lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Balerante, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Rabu, 30 Januari 2019 dini hari. Berdasarkan data Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) kembali terjadi luncuran lava pijar Gunung Merapi pada tanggal 29 Januari 2019, yakni yang teramati 11 kali ke arah Kali Gendol dan satu kali ke arah timur laut dengan jarak aliran 50 -1400 m.*/ANTARA

SLEMAN, (PR).- Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mendirikan sebanyak 12 pos pantau seiring semakin meningkatnya aktivitas Gunung Merapi.

"Selain pos pantau, kami juga sudah menyediakan 600 ribu masker sebagai antisipasi jika terjadi hujan abu," ucap Kepala BPBD Sleman, Joko Suproyanto, Kamis, 31 Januari 2019.

Selain dua hal tersebut, BPBD Sleman juga menyiagakan 12 barak pengungsi, memasang 164 rambu evakuasi, serta memastikan 20 Early Warning System (EWS) dalam kondisi aktif.

Meskipun demikian, Bupati Sleman Sri Purnomo mengimbau warga tetap tenang. Status Merapi pun saat ini masih dalam tingkat Waspada.

"Luncuran guguran lava pun jaraknya relatif pendek, sehingga warga di lereng Merapi tidak perlu khawatir," ujar Sri Purnomo.

Ia juga memastikan bahwa logistik siap dan tersedia. Logistik tersebut tidak hanya untuk mengantisipasi erupsi Merapi, tetapi juga bencana lain yang berpotensi terjadi di Sleman.

"Potensi bencana apa pun tentu kami akan antisipasi. Tentu saja kami berharap jangan sampai ada korban jiwa," katanya.

Sementara itu, BPPTKG tetap mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di Kawasan Rawan Bencana III agar tetap tenang dan melakukan aktifitas seperti biasanya.

Dimana radius 3 km dari puncak Gunung Merapi masih harus dikosongkan dari aktivitas penduduk. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu mengikuti informasi terkini mengenai aktivitas Merapi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat