kievskiy.org

Finalis Kang-Nong Kota Serang Diharapkan Lebih Fasih Menggunakan Babasan

WALI Kota Serang, Syafrudin, memasangkan selempang kepada dua finalis Kang-Nong Kota Serang 2019, di Aula Sekretariat Daerah Kota Serang Puspemkot, Rabu, 13 Maret 2019.*/RIZKI PUTRI/KABAR BANTEN
WALI Kota Serang, Syafrudin, memasangkan selempang kepada dua finalis Kang-Nong Kota Serang 2019, di Aula Sekretariat Daerah Kota Serang Puspemkot, Rabu, 13 Maret 2019.*/RIZKI PUTRI/KABAR BANTEN

SERANG, (PR).- Wali Kota Serang, Syafrudin, mewajibkan untuk para finalis Kang-Nong Kota Serang bisa berbahasa Jawa halus khas Serang (babasan). Selain sebagai identitas, penggunaan babasan oleh Kang-Nong merupakan upaya pelestarian bahasa ibu.

Hal tersebut disampaikan olehnya ketika memberikan sambutan dalam kegiatan kunjungan finalis Kang-Nong Kota Serang di Aula Sekretariat Daerah Kota Serang di Pusat Pemerintahan Kota Serang, Rabu, 13 Maret 2019. "Kang-Nong Kota Serang itu harus bisa menggunakan babasan. Bahasa asli Serang yang halus, berbeda dengan Jawa Serang (Jaseng), itu sedikit lebih kasar," katanya.

Syafrudin merasa miris, karena dari 10 finalis Kang-Nong Kota Serang, hanya ada seorang finalis yang mampu berkomunikasi dengan babasan. "Sinten sing bangkit babasan? Boten sing bangkit cuma satu aja," kata Syafrudin.

Menurut dia, babasan adalah bahasa ibu dan bahasa nomor satu di Kota Serang. "Masa wali kotanya bisa, Kang-Nong-nya enggak bisa,? Ini kan bahasa ibu,” ujarnya lagi seperti dilaporkan Rizki Putri dari Kabar Banten.

Selain itu, kata dia, di tingkat provinsi pun akan ditanya menggunakan bahasa Jawa Serang. "Saat ini, bahasa Jawa Serang yang digunakan Kang-Nong Kota Serang ini masih kasar, masih belum halus. Jadi saya minta untuk Disparpora mendidik kembali. Kule instruksiaken Kang-Nong Kota Serang bangkit babasan sedanten," kata Syafrudin.

Selain bahasa, Syafrudin juga mengingatkan para finalis untuk menggali pengetahuan seputar Kota Serang. Utamanya adalah tentang kearifan lokal dan seni budaya yang ada di kota Serang, yang salah satu di dalamnya adalah babasan.

Duta pariwisata Kota Serang

Akan tetapi, perwakilan Paguyuban Kang-Nong Kota Serang, Hindra Prandana, mengatakan, 60 persen dari finalis Kang-Nong Serang sebenarnya sudah bisa menggunakan babasan. “Percakapan mereka juga menggunakan babasan., tapi memang hanya sebatas percakapan biasa," ucap Hindra.

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Promosi Disparpora Kota Serang, Nursalim, meminta supaya para finalis bisa menjadi duta pariwisata yang dapat memajukan pariwisata Kota Serang. "Mereka ini akan menjadi utusan kami di tingkat provinsi,” kata Nursalim.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat