kievskiy.org

Rp 5,5 Triliun Digelontorkan Demi Kembalinya Kejayaan Rempah dan Kopi Indonesia

MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) membagikan bibit tanaman dan hewan ternak kepada petani, di Desa Ciherang, Pacet, Rabu 20 Maret 2019. Kementerian Pertanian terus mengupayakan agar petani mendapatkan bibit unggulan, sehingga hasil pertanian meningkat dan berdampak pada kondisi perekonomian petani.*/SHOFIRA HANAN/PR
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) membagikan bibit tanaman dan hewan ternak kepada petani, di Desa Ciherang, Pacet, Rabu 20 Maret 2019. Kementerian Pertanian terus mengupayakan agar petani mendapatkan bibit unggulan, sehingga hasil pertanian meningkat dan berdampak pada kondisi perekonomian petani.*/SHOFIRA HANAN/PR

CIANJUR,  (PR).- Kementerian Pertanian ingin mengembalikan kejayaan rempah-rempah dan kopi tanah air. Oleh karena itu, kementerian pun gencar membagikan bibit rempah-rempah dan kopi unggulan, termasuk kepada ratusan petani di kawasan Ciherang, Cianjur.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, upaya untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah Indonesia sudah dicetuskan sejak dua tahun lalu.

“Maka dari itu, kami anggarkan Rp 5,5 triliun selama dua tahun berturut-turut. Ini upaya untuk membuat rempah Indonesia yang dulu tersohor hingga ke daratan Eropa, kembali populer,” ujar Andi dalam kunjungannya di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Rabu 20 Maret 2019.

Pada kesempatan tersebut, Andi membagikan sejumlah bibit unggul kepada petani yang hingga saat ini aktif bertani. Menurut dia, sektor pertanian di Cianjur memang dinilai masih tinggi karena menjadi salah satu mata pencaharian mayoritas masyarakat.

Maka dari itu, sejumlah bantuan bibit rempah pun diberikan dengan harapan dapat membantu pasokan dan menambah jenis tanaman pertanian. Selain rempah, diketahui juga Mentan membagikan jagung pakan, jagung manis, bawang putih, cabai rawit, benih padi, kangkung, dan beberapa buah-buahan.

Tak hanya rempah atau sayur, Andi juga memberikan bantuan di bidang perkebunan kopi dan teh. Ia mengklaim, sebanyak 200 ribu batang kopi yang dibagikan merupakan produk unggul.

“Ini kopi yang dibagi juga produksinya bisa tiga kali lipat dari kopi biasa. Biasanya kopi itu menghasilkan 0,7 ton per hektare, sekarang yang dibagikan itu kopi untuk produksi 3-4 ton per hektare,” ujar dia.

Ia menilai, bibit-bibit unggul itu dapat membantu petani dalam bertani dan berkebun. Soalnya, kementerian berupaya membantu agar petani tidak salah memilih bibit untuk dibudidayakan.

Dikhawatirkan, petani akan merugi dan menyesal jika tidak berhasil memilih bibit yang berkualitas. Andi mengatakan, petani bahkan bisa menyesal 10-20 tahun yang akan datang, karena bibit yang dibagikan merupakan tanaman jangka panjang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat