kievskiy.org

Berbahaya, Jangan Menyeberang di JPO Ciceri

JEMBBATAN Penyeberang Orang (JPO) Ciceri Serang yang banyak berlubang tidak layak untuk digunakan.*/DOK. KABAR BANTEN
JEMBBATAN Penyeberang Orang (JPO) Ciceri Serang yang banyak berlubang tidak layak untuk digunakan.*/DOK. KABAR BANTEN

SERANG, (PR).- Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Ciceri yang dianggap sudah tidak layak dipasang segel oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Serang agar tidak dilintasi pejalan kaki. Hal itu untuk mengantisipasi adanya kejadian tidak diinginkan karena kondisi JPO yang sudah bolong-bolong. 

Namun, pantauan wartawab Kabar Banten, Masykur Ridho, beberapa hari ini, segel yang dipasang menghilang dan memungkinkan pejalan kaki melintasinya kembali. Padahal kondisi JPO masih belum diperbaiki dan masih membahayakan pejalan kaki yang melintas. 

Kasi Dalops Dishub Kota Serang Bambang Royadi mengatakan, pihaknya tidak pernah membuka segel tersebut karena belum ada perbaikan yang dilakukan pemilik (investor) JPO. "Kita belum pernah buka karena belum ada perbaikan, kita sudah menelefon investornya, pemiliknya belum diperbaiki," kata Bambang. 

Mengetahui hal itu, ia mengimbau pejalan kaki untuk tidak menyeberang di JPO meskipun tidak ada segel yang menghalangi. "Jadi imbauannya meskipun segel terbuka tetap tidak bisa dilintasi karena berbahaya itu ada lubang-lubangnya," ucapnya. 

Menurutnya, investor JPO yang berkantor di Jakarta bernama Devis sudah pernah disurati dan ditelefon oleh Dishub agar segera memperbaiki JPO miliknya yang ada di Kota Serang, Namun hingga saat ini belum ada realisasinya. "Nanti mungkin kita akan layangkan lagi surat supaya segera diperbaiki," ujarnya. 

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak jahil. Padahal segel itu, kata dia, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. "Harusnya kan kalau sudah disegel jangan dibuka karena berbahaya bagi pejalan kaki nantinya," ujarnya. 

Untuk JPO di Kota Serang, termasuk di Ramayana dan di Ciceri, kata Bambang, semuanya milik Devis yang saat ini masih dalam penyegelan karena dinilai sudah tidak layak. 

Sementara itu, salah satu warga Hendi mengatakan, meskipun sudah tidak ada segel di JPO itu, dirinya belum berani menyeberang karena belum ada nya perbaikan. "Ya saya tahu belum ada perbaikan, makanya tetap gak berani lewar JPO," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat