JAKARTA, (PR).- Indonesia membutuhkan 600.000 digital talent setiap tahun untuk menyambut datangnya bonus demografi 2030. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika baru bisa menyiapkan sebanyak 20.000 orang. Mereka dilatih melalui kursus selama paling sedikit dua bulan dengan melibatkan tenaga ahli dari 40 perguruan tinggi.
Menteri Kominfo, Rudiantara, mengatakan, digital talent adalah mereka yang tertarik dan memiliki keterampilan mumpuni dalam bidang teknologi. Mereka antusias mempelajari coding, artifisial intelligent dan hal lain yang menyangkut teknologi revolusi industri 4.0.
Menurut dia, model bisnis masa depan sangat dipengaruhi teknologi. Bisnis masa depan akan sangat membutuhkan orang yang terbiasa menggunakan perangkat teknologi canggih, terutama internet.
"Itu 20.000 orang baru dari Kemenkominfo saja, kalau digabung dengan kementerian dan lembaga lain saya kira ada sekitar 34.000 yang disiapkan tahun ini. Jumlah yang banyak, tapi kalau melihat dari kebutuhan tentu masih sangat kurang. Ke depan, kami akan melibatkan lebih banyak lagi perguruan tinggi yang mau membuka pelatihan digital talent," kata Rudiantara dalam kuliah umum di Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat, Kamis, 11 April 2019.
Selain menyiapkan sumber daya manusia dalam bidang digital, Kemenkominfo juga terus membangun infrastruktur jaringan internet di seluruh tanah air. Menurut dia, setelah Palapa Ring di bagian timur selesai, akhir tahun ini semua sekolah tersambung dengan internet sehingga kualitas pembelajaran pendidikan dasar dan menengah Indonesia akan lebih meningkat.
"Dari perhitungan saya, 214.000 sekolah akan tersambung dengan internet. Dalam menyiapkan bonus demografi, membangun infrastruktur dan sumber daya manusia tidak bisa sendiri-sendiri. Keduanya harus dijalankan bersamaan. Pada 2030 nanti diprediksi, perekonomian Indonesia jadi yang terbesar pertumbuhannya di Asia Pasifik. Dan itu tergantung bagaimana kita menyiapkan prediksi itu agar jadi kenyataan," kata Rudiantara.
Peresmian BTS
Dalam kunjungan kerja kali ini, Rudiantara juga meninjau pemanfaatan Base Transceiver Station (BTS). Ia juga mengecek akses internet untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai yang disediakan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Pemantauan dilakukan lewat telekonferensi dengan Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet. Ia didampingi Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit, Rektor Universitas Negeri Padang Ganefri dan Direktur Utama BAKTI Anang Latif.