kievskiy.org

Penggagas Jember Fashion Carnaval, Dynand Fariz, Pergi dengan Meninggalkan Satu Mimpi yang Belum Terwujud

DYNAND Fariz (jas hitam) ketika mendampingi Jember Fashion Carnaval menghadiri kegiatan di Universitas Parahyangan Bandung, November 2018.*/JEMBERFASHIONCARNAVAL.COM
DYNAND Fariz (jas hitam) ketika mendampingi Jember Fashion Carnaval menghadiri kegiatan di Universitas Parahyangan Bandung, November 2018.*/JEMBERFASHIONCARNAVAL.COM

DARI Jember membawa nama Indonesia ke kancah internasional. Itulah prestasi dari seorang Dynand Fariz, pendiri sekaligus Presiden Jember Fashion Carnival (JFC). Akan tetapi, di usianya yang k3 55, Dynand meninggal dunia di Rumah Sakit Jember Klinik pada Rabu, 17 April 2019, pukul 04.00 WIB.

"Mas Dynand Fariz masuk rumah sakit pada Minggu (14 April 2019) sore karena mengeluhkan ada gangguan di saluran pernapasan, namun kondisinya saat itu baik-baik saja dan berangkat sendiri ke rumah sakit," kata keponakan Dynand Fariz, Hamda Arif, di rumah duka di Jalan Letjen Suprapto Jember, Jawa Timur.

Seperti dilansir dari Antara, Hamda mengatakan, pihak keluarga tidak pernah mendengar Dynand mengeluh sakit. Ia memang memiliki kesibukan yang padat karena menjadi staf ahli Menteri Pariwisata dan konsultan karnaval di DKI Jakarta, serta Ketua Asosiasi Karnaval Republik Indonesia (AKARI).

"Sebenarnya kami terkejut saat mendapat kabar mas Dynand Fariz meninggal dunia karena saat di rumah sakit sempat melakukan rapat-rapat kecil untuk persiapan JFC tahun ini," tuturnya. Dynand pun saat itu optimistis ia akan sembuh supaya bisa mempersiapkan JFC ke-18 dengan optimal.

Sebelum meninggal, Dynand Fariz meminta kakaknya untuk membersihkan tubuhnya karena ingin terlihat rapi dan bersih. Bahkan ia juga sudah bersiap karena ingin menyalurkan hak pilihnya ketika ada TPS yang keliling di rumah sakit setempat. Akan tetapi, takdir berkata lain.

Dynand Fariz merupakan anak ke-8 dari 11 bersaudara dari pasangan almarhum Tirto Sutowo dan Ahyani yang lahir pada 23 Mei 1963. Presiden JFC tersebut dimakamkan di tempat pemakaman umum Garahan di Kecamatan Silo karena pihak keluarga ingin memakamkan dekat dengan kedua orang tuanya.

Wakil Bupati Jember, A. Muqit Arief, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Jember kehilangan putra daerah terbaiknya. "Almarhum memiliki talenta yang luar biasa, pekerja keras, telaten dan tidak mudah menyerah. Hal itu dibuktikan bahwa JFC yang mendunia dan merupakan event terbaik ketiga di dunia karnaval," katanya.

Jember Fashion Carnaval diakui dunia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat