kievskiy.org

Anak Meninggal Akibat Gizi Buruk Meningkat

ILUSTRASI gizi buruk.*/KABAR BANTEN
ILUSTRASI gizi buruk.*/KABAR BANTEN

SERANG, (PR).- Penderita gizi buruk di Kota Serang mengalami peningkatan, dari sebelumnya berjumlah 84 penderita, saat ini diketahui penderita gizi buruk di Kota Serang sebanyak 102 penderita.

"Awalnya memang hanya 84 anak bergizi buruk, namun kemarin baru mendapatkan data lagi sudah menjadi 102 jumlahnya," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang, Toyalis kepada wartawan Kabar Banten, Masykur Ridho.

Untuk sebarannya, kata dia, paling dominan berada di Kecamatan Kasemen sedangkan sisanya merata di semua kecamatan di Kota Serang. Sementara, faktor utama penyebabnya yakni faktor ekonomi keluarga. "Untuk Kasemen itu jumlahnya sebanyak 30 orang. Sisanya tersebar merata di semua kecamatan. Bahkan Kecamatan Serang pun ada," ucapnya. 

Ia menuturkan, anak korban meninggal di Kota Serang akibat gizi buruk juga mengalami peningkatan, di tahun 2018 lalu tercatat 4 anak meninggal akibat gizi buruk. Sementara, ditahun 2019 ini sudah 6 anak meninggal dunia. Sehingga, pihakmya memaksimalkan layanan dengan menyiapkan dua klinik khusus menangani gizi buruk. 

"Saat ini sudah ada dua klinik tersebut. Satu di Serang dan satunya lagi berada di Kilasah," ucapnya. 

Namun, kata dia, saat inu klinik tersebut belum bisa menangani penderita gizi buruk dengan kondisi yang sudah parah.

Saat ini, klinik hanya melayani pemulihan status gizi dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT). "Ada tempat tidurnya itu cuma 3. Dan kalau kasus gizi buruknya sudah parah, tenaga medisnya tidak dapat menanganinya, jadinya dirujuk ke rumah sakit," katanya. 

Koordinator Program Penanganan Gizi Buruk Islamic Relief Wilayah Serang, Muhammad Rizki, mengatakan program yang saat ini dijalankan oleh pihaknya telah berhasil memulihkan sebanyak 30 penderita gizi buruk pada 2018 lalu.

"Dari 30 anak tersebut, 15 masih pada status gizi kurang karena selain gizi buruk, mereka juga menderita penyakit penyerta seperti Pneumonia, Cerebral palsy, dan TBC. Sisanya 15 anak sudah berstatus gizi normal," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat