BANDUNG, (PR).- Tim Observatorium Bosscha melaksanakan pengamatan hilal awal Ramadan di Observatorium Bosscha di Lembang dan di Kupang, pada 5 Mei 2019. Kegiatan pengamatan awal Ramadan di dua tempat tersebut dimulai sejak pagi hingga bulan terbenam di ufuk Barat.
Kegiatan pengamatan oleh Observatorium Bosscha ditujukan untuk meneliti ambang visibilitas (kenampakan) bulan sebagai fungsi dari elongasi dan ketebalan sabit bulan serta dalam rangka rukyatul hilal awal Ramadan 2019.
Dalam siaran persnya, Observatorium Bosscha menyebut bahwa rukyatul hilal dilakukan sore hari dan deteksi sabit bulan dilakukan setelah matahari terbenam. Sabit yang tampak setelah matahari terbenam itulah yang disebut sebagai hilal.
Observatorium Bosscha, setiap tahunnya, menjadi salah satu tujuan lokasi rukyatul hilal awal Ramadan dan Syawal oleh perukyat dari Kantor Kementerian Agama daerah setempat dan beberapa organisasi massa Islam.
Kegiatan pengamatan di Kupang kali ini merupakan lanjutan kerja sama Observatorium Bosscha dengan Kementerian Agama Subdit Hisab Rukyat dan Syariah Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Ditjen Bimas Islam. Pemantauan juga didukung tim dari Universitas Nusa Cendana dan pegiat pendidikan astronomi di Kupang serta instrumen dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.
Pengamatan dilakukan di kampus Universitas Nusa Cendana tepatnya di rooftop Asrama Rusunawa PPG Universitas Nusa Cendana.
Pengamatan di Observatorium Bosscha Lembang dan Kupang menggunakan teleskop berukuran 106 mm berjenis refraktor dan detektor kamera berbasis CCD. Pengamatan awal Ramadan dilanjutkan dengan proses pengolahan citra. Observatorium Bosscha juga menyediakan satu perangkat teleskop yang dilengkapi lensa okuler untuk digunakan langsung masyarakat yang ingin melihat.
Berikut ini hasil pemantauan hilal oleh Observatorium Bosscha pada 5 Mei 2019 pukul 5.45.29 WIB di Bandung dan pukul 6.45.29 WITA di Kupang