kievskiy.org

Kronologi Perkelahian Anggota Kopassus dan Polisi di Papua, Panas karena Harga Rokok

Ilustrasi - Anggota Kopassus terlibat perkelahian dengan polisi di Kabupaten Mimika, Papua.
Ilustrasi - Anggota Kopassus terlibat perkelahian dengan polisi di Kabupaten Mimika, Papua. /Antara Foto/Muhammad Adimaja

PIKIRAN RAKYAT - Kapolda Papua Irjen Pol. Marthius D. Fakhiri buka suara soal perkelahian yang sempat terjadi antara anggota Kopassus dan anggota Polri di Kabupaten Mimika, Papua.

Video perkelahian tersebut sempat beredar di media sosial. Marthius mengatakan, perkelahian itu terjadi karena salah paham.

Marthius juga memastikan bahwa kedua belah pihak yang bertikai kini sudah damai.

Marthius mengatakan, baik anggota Kopassus maupun polisi yang bertikai sama-sama berada di bawah kesatuan Operasi Satgas Nemangkawi.

Baca Juga: Kabar Duka: Bens Leo Tak Sanggup Lagi Lawan Covid-19, sang Istri Minta Hanya Diantar dengan Doa ke Pemakaman

"Nanggala (kesatuan tugas pihak anggota Kopassus) juga, kan, di bawah Kapolda karena di bawah Operasi Nemangkawi. Amole (kesatuan tugas pihak polisi) juga sama di bawah Kapolda, sudah diselesaikan langsung," kata Marthius dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 29 November 2021.

Marthius mengatakan, kedua pihak yang bertikai hanya mengalami luka-luka ringan. "Tidak masalah. Insyaallah aman-aman saja," katanya.

Berdasarkan keterangan Humas Polda Papua, perkelahian bermula ketika 20 anggota Kopassus dari Satgas Nanggala membeli rokok yang dijual personel Satgas Amole.

Baca Juga: Sahabat Sebut Keanehan dari Jenazah Ameer Azzikra, Syakir Daulay: Jasadnya Harum, MasyaAllah

Kedua puluh anggota Kopassus itu kemudian mengajukan protes terkait harga rokok yang personel Satgas Amole hingga akhirnya terjadi perkelahian.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat