kievskiy.org

Agus Harimurti Yudhoyono: Flamboyan yang Diungkapkan Presiden untuk Ibu Ani Sangat Menyentuh Hati

PRESIDEN Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) dan Kaesang Pangarep (kiri), saat menerima putra Presiden RI ke-6, Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan istri Annisa Pohan (kedua kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2019. Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodomenggelar halal bihalal Idufitri 1 Syawal 1440 Hijriah di Istana Negara yang terbuka bagi masyarakat umum maupun pejabat negara.*/ANTARA FOTO
PRESIDEN Joko Widodo (tengah) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kedua kiri) dan Kaesang Pangarep (kiri), saat menerima putra Presiden RI ke-6, Agus Harimurti Yudhoyono (kanan) dan istri Annisa Pohan (kedua kanan) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 5 Juni 2019. Presiden bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodomenggelar halal bihalal Idufitri 1 Syawal 1440 Hijriah di Istana Negara yang terbuka bagi masyarakat umum maupun pejabat negara.*/ANTARA FOTO

JAKARTA, (PTR).- Putra pertama Presiden ke-6 RI, Agus Harimurti Yudhoyono, mengenang kembali proses pemakaman ibunya, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono. Ia mengapresiasi ucapan bunga "flamboyan" yang disematkan Presiden Joko Widodo untuk almarhum yang dikatakanya sangat menyentuh hati.

"Tentu pidato beliau juga yang sangat mengharukan, menyentuh hati kami bahkan menggunakan istilah 'flamboyan telah pergi tetapi akan selalu di hati'. Kami meneteskan air mata," kata Agus seusai bersilaturahmi dengan Presiden Joko Widodo dan Iriana Joko Widodo di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 5 Juni 2019.

Agus datang bersama istrinya, Annisa Pohan. Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas juga datang bersama istrinya, Aliya Rajasa. Agus dan Ibas mengenakan batik hitam bermotif phoenix yang dikenakan ketika ziarah ke makam, sedangkan Annisa dan Aliya mengenakan kebaya putih serta bersanggul.

Sementara, Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo didampingi putra bungsu mereka, Kaesang Pangarep. Mereka bertujuh tampak akrab di meja oval Istana Merdeka sambil bercakap ringan, seperti dilansir dari kantor berita Antara.

Saat menjadi i inspektur upacara pemakaman mendiang Ani Yudhoyono di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada Minggu, 2 Juni 2019. Presiden Joko Widodo mengakhiri pidatonya dengan ucapan, "Flamboyan telah pergi, namun tetap akan hidup di hati rakyat Indonesia yang mencintainya".

Kata “flamboyan” yang disitir Jokowi dalam akhir pidatonya diambil dari sebuah puisi yang dikarang oleh SBY untuk Ani kala masih muda. Flamboyan yang dimaksud menggambarkan almarhum pada sekitar tahun 1973-an tinggal di Jalan Flamboyan.

"Karena memang dari dulu Pak SBY memanggil dengan sebutan flamboyan bagi Bu Ani. Itu sejak beliau taruna di Akademi Militer, jadi ibu Ani itu dibuatkan puisi dengan judul ‘Flamboyan’. Dan kemarin kembali diangkat dalam proses pemakaman, sehingga menghadirkan kembali banyak sekali memori kenangan bahwa memang Ibunda Ani itu seorang yang teguh kuat, inspiratif, dan insyaallah selalu menyayangi keluarga serta masyarakat Indonesia di manapun berada," ucap Agus.

Seperti diketahui, Ani Yudhoyono meninggal dunia pada Sabtu, 1 Juni 2019, pukul 11:50 waktu Singapura. Sejak Februari lalu, Ani Yudhoyono menjalani perawatan medis di National University Hospital (NUH) berjuang melawan kanker darah.

"Jadi saya ucapkan terima kasih sekali lagi kepada beliau yang telah berkenan memberikan sambutan ataupun salam perpisahan mewakili seluruh rakyat Indonesia," ungkap AHY.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat