kievskiy.org

Mengenal Stephanie, Penyandang Disabilitas Juara Renang di Singapura hingga Olimpiade Athena

Sosok Stephanie, awal prestasinya dibuka dengan rekor Muri anak berkebutuhan khusus yang memainkan 22 lagu secara nonstop dengan piano, tahun 2009 di Semarang, Jawa Tengah. Mengenal Stephanie Handojo, penyandang disabilitas kelahiran Surabaya yang berhasil menjuarai renang di Singapura hingga Olimpiade Athena.
Sosok Stephanie, awal prestasinya dibuka dengan rekor Muri anak berkebutuhan khusus yang memainkan 22 lagu secara nonstop dengan piano, tahun 2009 di Semarang, Jawa Tengah. Mengenal Stephanie Handojo, penyandang disabilitas kelahiran Surabaya yang berhasil menjuarai renang di Singapura hingga Olimpiade Athena. /Dok. Kemensos

PIKIRAN RAKYAT - Jari jemarinya mantap menekan setiap tuts piano. Ia mengalunkan instrumen 'Kiss The Rain', Karya Yurikuma, musikus, komponis sekaligus pianis berkebangsaan Korea.

Perempuan kelahiran Surabaya ini seketika menyihir para hadirin, mengundang decak kagum karena buaian melodinya.

Satu lagi kisah perempuan hebat, kata Ibunya, anak spesial dari Tuhan. Stephanie Handojo (30 tahun), salah satu penyandang disabilitas intelektual yang punya sederet prestasi sejak 2009.

Ia dan Ibunya, Maria dihadirkan di acara Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021 yang digelar Kementerian Sosial untuk berbagi inspirasi bersama Plt. Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Didatangi Vanessa Angel Lewat Mimpi, Mendiang Berpesan Minta Makamnya Dipindahkan

Awal prestasinya dibuka dengan Rekor Muri Anak Berkebutuhan Khusus yang Memainkan 22 Lagu Secara Nonstop dengan Piano, tahun 2009 di Semarang, Jawa Tengah.

Pada tahun 2010 meraih prestasi renang di ajang Singapore National Games. Kemudian meraih medali emas di Special Olympics World Summer Games di Athena, Yunani tahun 2011.

Yang tidak kalah membanggakan, Stephanie menjadi salah satu pemegang obor Olympiade London 2012 di Nottingham.

Ia terpilih melalui program Internasional Inspiration yang dipilih oleh Unicef dan British Council, terpilih dari 12 juta anak dari 20 negara, Stephanie satu-satunya anak berkebutuhan Khusus.

Prestasinya terus melaju hingga mendapat penghargaan sebagai Atlet Berprestasi Nasional tahun 2017 dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Meraih 1 medali emas kategori single dan 1 medali perak kategori double bidang bowling di Pekan Olahraga Nasional (Pornas SOIna) tahun 2018 dan mengikuti Internasional Spesial Music & Art Festival, Pyongyang, South Korea pada Tahun 2019.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat