kievskiy.org

Minta Kepolisian Tanggapi Kritik dengan Persuasif dan Dialogis, Jokowi: Ini Negara Demokrasi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepolisian menanggapi kritikan dengan pendekatan persuasif dan dialogis.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepolisian menanggapi kritikan dengan pendekatan persuasif dan dialogis. /Instagram.com/@jokowi Instagram.com/@jokowi

PIKIRAN RAKYAT- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 3 Desember 2021 menegaskan bahwa hukum di Indonesia harus ditegakkan tanpa pandang bulu.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi dalam pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021, di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Diungkapkan Presiden Jokowi bahwa ketegasan harus dilakukan kepada setiap pelanggar hukum yang melakukan tindak kejahatan baik pada negara maupun masyarakat.

"Sering saya sampaikan, ya memang ketegasan harus gigit siapapun yang terbukti melakukan tindakan kejahatan pada negara juga masyarakat," ujar Presiden Jokowi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Setkab.

Baca Juga: Hendra Setiawan Ungkap Lebih Sulit Lawan Presiden Jokowi Dibandingkan 'Minions'

Dalam pernyataan itu, Jokowi juga mengatakan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi, sehingga sangat terbuka terhadap kritikan yang diltujukan kepada pemerintah.

Maka dari itu, ia pun meminta agar setiap unsur kepolisian dapat menghormati kebebasan berpendapat.

Lebih lanjut, Kepala Negara itu menyampaikan jika terdapat kritik, kepolisian diminta untuk menanggapi kritikan tersebut dengan pendekatan persuasif dan dialogis.

"Kritik dipanggil, mengkritik dipanggil. Kalau mengganggu ketertiban iya silakan, tapi kalau enggak jangan, karena kita sudah menyatakan ini negara demokrasi. Hormati kebebasan berpendapat dan serap aspirasinya,” tambahnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat