kievskiy.org

Lahan Seluas 2 Hektare di Merak Terbakar

API di bukit Lingkungan Sukajadi, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, tampak merah menyala pada Sabtu 27 Juli 2019 malam.*/SIGIT ANGKI NUGRAHA/KABAR BANTEN
API di bukit Lingkungan Sukajadi, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, tampak merah menyala pada Sabtu 27 Juli 2019 malam.*/SIGIT ANGKI NUGRAHA/KABAR BANTEN

CILEGON, (PR).- Kebakaran hebat terjadi di Lingkungan Sukajadi, Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Sabtu 27 Jli 2019 malam. Kurang lebih 2 hektare lahan terbuka penuh alang-alang memerah  sejak petang hingga malam, diduga api muncul dari petani setempat yang hendak membuka lahan untuk bercocok tanam.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, api muncul di lahan tersebut mulai pukul 17.00 WIB. Seiring waktu, api terus membesar bahkan kobarannya tampak jelas dari Pelabuhan Merak. 

Masyarakat sekitar pun resah, kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Cilegon. Pihak dinas langsung merespons, tiga unit mobil damkar tiba di lokasi sekitar pukul 18.00 WIB guna melakukan pemadaman.

Para petugas damkar dibuat kerepotan untuk menguasai api yang telah melahap tanaman-tanaman seluas 2 hektare. Terlebih, minimnya sumber air dari titik api menambah kendala upaya pemadaman api.

Pada akhirnya, api bisa dipadamkan pada Ahad (28/7/2019) pukul 01.00 WIB. Tidak ada korban jiwa pada insiden ini, api pun tidak sampai merembet ke pemukiman warga. 

Komandan Pleton DPKP Kota Cilegon Heri Istrada mengatakan, mendapatkan laporan adanya kebakaran lahan sekitar pukul 17.30 WIB. Mendapat laporan tersebut, tiga regu damkar langsung turun ke lapangan. “Setelah mendapatkan laporan, kami langsung ke TKP. Tapi sampai di lokasi, ternyata tanahnya berupa bukit dan cukup terjal. Jadi agak sulit untuk mencapai titik api.

"Kami sampai harus menggunakan selang air sepanjang 100 meter," katanya saat dihubungi melalui telepon genggam, Ahad (28/7/2019).

Ilalang kering

Menurut Heri, tanaman yang terbakar mayoritas ilalang kering. Dugaan sementara, katanya, api muncul dari kegiatan pembukaan lahan yang dilakukan petani setempat. “Api cukup besar karena lahan yang terbakar ilalang kering, itu kan mudah terbakar. Kelihatanya api muncul dari kegiatan pembukaan lahan. Memang setiap tahun ada kegiatan seperti itu disini," ujarnya. 

Sementara itu, Camat Pulomerak Muhammad Hatta membenarkan jika area perbukitan tersebut sering ada pembakaran lahan untuk kepentingan bertani. Namun kebakaran kali ini terbilang terlalu besar. "Di sini kan biasanya kalau mau bercocok tanam, lahannya dibakar dulu. Selain untuk menghabiskan ilalang, humusnya bisa menyuburkan tanah," tuturnya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat