LIR Prawono gundah, tidak tahu harus berbuat apa setelah lulus dari SMA Swasta PGRI Gumelar Kabupaten Banyumas Jawa Tengah pada 2018 lalu. Mau bekerja di bidangnya belum ada lowongan, jika meneruskan sekolah ke jenjang lebih tinggi, sepertinya tidak mungkin.
Penghasilan orangtuanya sebagai pemungut sampah dan barang rongsok tidak memungkinkan untuk membiaya sekolah. Bahkan untuk menutup kebutuhan sehari-hari saja sudah "ngos-ngosan". Bocah lanang (laki-laki) tersebut akhirnya memutuskan untuk tidak membebani orang tuanya.
Melihat teman-teman yang sibuk melanjutkan sekolah sampai perguruan tinggi, Lir yang berusia 19 itu justru banyak merenung, menyepi. Lokasi yang dia sukai adalah bantaran Sungai Tajum, tempatnyanya tidak jauh dari rumahnya di Desa/ Kecamatan Gumelar, Banyumas.
Beningnnya sungai dan suara gemericik air menjadi obat kegalauannya, namun keasikannya kemudian terusik oleh warga yang buang sampah di sungai. Sampah plastik bercampur dengan sampah rumah tangga, terbawa arus dan menyangkut di tiang penyangga jembatan.
Padahal menurut Lir, jika sampah dikelola dengan baik maka akan membawa manfaat bahkan dapat menghasilkan uang. Contoh teladan tersebut datang dari orangtuanya. Ayahnya, Giarto (45), yang mata pencaharian sebagai pemungut dan pemilah sampah, hasilnya bisa membesarkan tiga orang anak.
![](https://static.pikiran-rakyat.com/public/medium/public/2019/08/0WKPsXTLtYPTx3M4M7S7X33shc6ozcea5lk0CW85.png)
Melihat orang buang sampah sembarangan di sungai, Lir yang hidup dan dihidupi dari sampah seolah mendapat inspirasi. Darah seni yang mengalir dari tubuhnya bergolak antara kemarahan dan kegembiraan. Marah karena banyak orang membuang sampah sembarangan dan gembira karena mendapat inspirasi dari sampah. "Saya ingin mengelola sampah plastik dengan cara saya sendiri," kata anak bungsu dari tiga bersaudara itu.
Lir sudah pandai menggambar sejak usia sekolah dasar, kemampuan melukis otodidak mulai terasah setelah kelas XI, saat dia mulai bermain dengan kanvas. Kini dia akan gali lebih dalam, melalui eksperimen lukisan dekoratif bernilai seni tinggi dengan bahan baku sampah plastik.