kievskiy.org

Ribuan Warga Pekanbaru Salat Istisqa di Tengah Kepungan Asap Kebakaran Hutan dan Lahan

SEORANG anak berusaha memadamkan kebakaran lahan dengan alat seadanya di Desa Kayu Areh, Kertapati, Palembang, Minggu, 18 Agustus 2019.*/ANTARA
SEORANG anak berusaha memadamkan kebakaran lahan dengan alat seadanya di Desa Kayu Areh, Kertapati, Palembang, Minggu, 18 Agustus 2019.*/ANTARA

PEKANBARU, (PR).- Ribuan santri Pondok Pesantren Dar el Hikmah dan warga menggelar salat istisqa untuk memohon hujan di tengah kepungan asap kebakaran hutan dan lahan yang menyelimuti Pekanbaru, Riau, Sabtu 24 Agustus 2019.

Ketua Umum Yayasan Nur Iman, Amrasul Abdullah mengatakan, 1.600 santri bersama pengajar serta masyarakat umum mengikuti salat istisqa di lapangan pondok pesantren tersebut. Salat istisqa dimulai pukul 7.30 dan berakhir pukul 8.15. Bertindak sebagai imam salat adalah Ustaz Syarkawi sedangkan khatib dan doa dipimpin Ustaz Ibnu Harris.

Amrasul Abdullah menjelaskan, salat istisqa digelar karena melihat kondisi asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang semakin tebal serta beberapa daerah di Riau mengalami kekeringan.

"Selain anjuran Gubernur Riau, Syamsuar, salat istisqa kami laksanakan usai mendapat cerita dari wali santri saat melihat anak-anaknya di Pondok Pesantren Dar el Hikmah. Itu jadi alasannya, selain kabut asap saat ini," kata Amrasul Abdullah kepada Antara.

Dia menceritakan, wali santri dari Pekanbaru yang tinggal di daerah Kulim, kemudian di Pulau Muda, Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan menceritakan bagaimana mereka sudah sulit mendapatkan air bersih. Bahkan, wali santri dari Kulim menceritakan mereka harus membeli air bersih karena sumber air mengering.

“Untuk satu tanki air dengan isi 1.000 liter, harganya Rp 60.000. Air bersih satu tanki itu hanya bisa mencukupi kebutuhan sehari satu keluarga. Sumur mereka sudah kering, walau disedot menggunakan mesin, tetap saja tak keluar," katanya.

BMKG Stasiun Pekanbaru menyatakan, pada Sabtu pagi jarak pandang di Pekanbaru memburuk jadi tinggal 1,5 kilometer akibar asap.

Pantuan satelit mendeteksi mengindikasikan adanya 272 titik panas di Riau, lokasi paling banyak terdapat di Kabupaten Pelalawan dengan 102 titik. Daerah lainnya antara lain Indragiri Hilir 90 titik, Bengkalis 35 titik, Indragiri Hulu 17 titik, Kepulauan Meranti dan Siak masing-masing 9 titik, Rokan Hilir 7 titik, Kuansing 2 titik, dan Kampar satu titik panas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat