kievskiy.org

Tegaskan Tak Ada Cuan Bagi Konglomerat di Pembangunan Ibu Kota Baru, Gubernur Kaltim: Jangan Dipanas-panasi

Pradesain Istana Negara di ibu kota baru Indonesia.
Pradesain Istana Negara di ibu kota baru Indonesia. /Instagram/@jokowi Instagram/@jokowi

PIKIRAN RAKYAT - Jokowi menyebutkan telah tersedia lahan seluas 180.000 hektare yang dikuasai oleh negara untuk pembangunan Ibu Kota Negara baru.

Hal itu disampaikan Presiden saat mengumumkan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara Baru.

Akan tetapi, 180.000 hektare lahan ini bukan ruang kosong, karena sebagian besar wilayahnya telah dikuasai oleh sejumlah perusahaan pemegang konsesi lahan.

Salah satu konglomerat yang turut terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Negara baru tersebut adalah adik Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.

Baca Juga: Isi Pesan WhatsApp Doddy Sudrajat ke Fuji Bocor, Perlakuan Ayah Vanessa Angel Tuai Kecaman

PT Arsari Tirta Pradana tersebut akan memenuhi kebutuhan air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara yang menjadi lokasi pembangunan Ibu Kota Negara baru.

Berperan penting dalam memasok air minum di Ibu Kota Negara Baru, perusahaan Hashim Djojohadikusumo membangun bendungan di dalam area konsesi HGU milik PT IKCI Kartika Utama yang juga dimilikinya.

Selain itu, ada juga nama Sukanto Tanoto, konglomerat PT ITCI Hutani Manunggal yang menguasai lahan yang akan menjadi Ibu Kota Negara Baru dalam bentuk Hutan Tanaman Industri (HTI).

Hal ini pun kemudian memicu kekhawatiran adanya tukar guling keuntungan antar elite, mulai dari proses pembangunan hingga pengelolaannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat