kievskiy.org

Limbah Plastik Bisa Jadi Bahan Bakar Minyak

ILUSTRASI harga garam lokal anjlok.*/DOK.PR
ILUSTRASI harga garam lokal anjlok.*/DOK.PR

SERANG, (PR).- Dalam upaya mengurangi penumpukan sampah plastik di Kota Serang, kelompok kerja (Pokja) Bank Sampah Genpilar di Kelurahan Banjar Agung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang mengolah limbah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Ini merupakan penemuan yang pertama kalinya di Kota Serang.

Ketua Pokja Bank Sampah Genpilar Lukman Hakim mengatakan, penemuan ini merupakan upaya masyarakat untuk mengurangi limbah plastik. Maka, ia bersama anggotanya mencari solusi untuk dapat mengolah limbah plastik menjadi barang yang bermanfaat.

"Awalnya kami mencari solusi mau diapakan limbah plastik ini. Hingga akhirnya kami menemukan formula dari internet. Kebetulan saya punya teman yang mempunyai alat biro lisis untuk menggodok plastik. Kemudian, keluar uap dan ternyata itu bisa menghasilkan BBM," katanya, Sabtu 21 2019.

Dari hasil uap itu juga, kata dia, terbagi menjadi tiga macam BBM. Sebagian besarnya jenis solar yang mencapai 50 persen dari pembakaran. Kemudian, 25 persennya BBM jenis minyak tanah, dan sebagian lainnya adalah bensin. "Perbandingannya kalau maksimal itu 10 kilo gram limbah plastik air minum dan plastik lainnya, bisa mencapai 10 liter BBM," ujarnya.

Alat penjernih

Namun, saat ini belum dilakukan uji coba menggunakan kendaraan bermotor. Sebab, ia merasa khawatir apabila terjadi sesuatu, karena pihaknya tidak memiliki alat penjernih atau penyaring untuk BBM. "Belum berani, karena kami belum punya penjernihnya. Tapi kami sudah coba dengan cara membakar dan dari aromanya saja," katanya.

Lukman menjelaskan, bank sampah di lingkungannya baru dua minggu dibentuk, dan langsung melakukan uji coba mengolah limbah plastik menjadi BBM. "Baru banget sih, baru dua minggu dibentuk dan kami langsung cari formula untuk menanggulangi limbah plastik ini," katanya kepada wartawan Kabar Banten, Rizki Putri.

Pada minggu lalu, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang telah melakukan kunjungan dan melakukan uji coba terhadap temuannya tersebut. Diantaranya, Badan Perencaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang datang berkunjung.

Terkait hal tersebut, Sekretaris DLH mengatakan, ini merupakan penemun baru dan pertama untuk di wilayah Kota Serang. Karena biasanya masyarakat mengolah limbah plastik menjadi bahan kerajinan tangan. "Kalau di Kota Serang ini yang pertama. Baru ini penemuannya, tapi nanti akan ada uji coba lagi," ucapnya.

Apabila, benar mengandung oktan yang cukup baik. Maka, penemuan ini bisa menjadi nilai ekonomis yang tingga terhadap masyarakat di Kelurahan Banjar Agung. Bahkan, kedepan masyarakat bisa memproduksi lebih banyak dan sampah plastik pun berkurang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat