kievskiy.org

Keliling Kompleks Parlemen, Kerja Pertama Puan

PIMPINAN Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani (kiri), Aziz Syamsuddin (kedua kiri) dan Rachmat Gobel (kedua kanan) makan siang bersama disela meninjau sarana prasarana di Pujasera Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019. Pimpinan DPR meninjau kelayakan sarana prasarana di lingkungan kompleks parlemen.*/ANTARA
PIMPINAN Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani (kiri), Aziz Syamsuddin (kedua kiri) dan Rachmat Gobel (kedua kanan) makan siang bersama disela meninjau sarana prasarana di Pujasera Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019. Pimpinan DPR meninjau kelayakan sarana prasarana di lingkungan kompleks parlemen.*/ANTARA

JAKARTA, (PR).- Ketua DPR RI Puan Maharani bersama tiga Wakil Ketua DPR RI minus Muhaimin Iskandar memulai tugasnya di Kompleks Parlemen Senayan dengan menggelar sejumlah pengecekan, Selasa, 8 Oktober 2019. Dimulai pukul 10.00 WIB, Puan bersama rombongan memulai perjalanan dengan menyambangi ruangan-ruangan yang ada di Kompleks Parlemen.

Beberapa di antaranya seperti ruang rapat, ruang komisi, hingga ruang wartawan. Puan nampak menyalami petugas yang sedang bertugas dan sesekali berfoto bersama.

Mantan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu juga meninjau tenda TNI, masjid, hingga Pujasera. Dia juga tampak berdiskusi dengan sejumlah pegawai DPR dan wartawan.

Menurut Puan, DPR adalah rumah rakyat yang selalu terbuka bagi siapa saja. Pihaknya pun akan membuka pintu seluas-luasnya selama aspirasi rakyat itu disampaikan dengan tertib dan santun.

“Kita boleh saja berdiskusi, kita akan membuka ruang itu seluas-luasnya, tapi bukannya beramai-ramai datang kemudan tidak tertib kemudian meminta keinginan mereka tanpa mendengarkan penjelasan dari kita,” kata Puan.

Dia menilai meski berasal dari partai pendukung pemerintah, bukan berarti DPR akan selalu setuju terhadap semua kebijakan pemerintah. Ia menjamin DPR akan tetap kritis terhadap berbagai kebijakan meski di sisi lain harus tetap bersinergi dengan Pemerintah.

"Sinergi itu menurut saya antara eksekutif dan legislatif itu harus dilakukan untuk sebanyak-banyaknya untuk kepentingan bangsa dan negara. Namun bukan berarti kita (DPR) itu kayak tukang stempel juga," kata Puan.

Kritik solutif

Meski begitu, ia berkeinginan agar seluruh anggota DPR dapat melihat baik dan buruknya kebijakan itu terlebih dulu bagi masyarakat. Kritik yang disampaikan pun harus solutif.

Dia berharap harmonisasi antara sesama pimpinan DPR tetap terjaga meski diterpa berbagai dinamika politik yang terjadi ke depan.

"Jangan sampai silaturahmi gotong royong yang ada itu kemudian menjadi tercerai-berai hanya karena kepentingan individu, atau kelompok," kata Puan.

Bagi Tugas

Dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua DPR, Puan tak sendiri. Dia berbagi tugas dengan empat wakilnya.

Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin akan mengemban tugas bidang Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam). Sementara Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad akan menjabat Koordinator bidang Ekonomi dan Keuangan.

Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akan menjabat sebagai Wakil Ketua DPR bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Kokesra). Terakhir, Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel akan mengemban jabatan Koordinator Industri dan Pembangunan (Korinbang).

"Kami dilantik beberapa waktu lalu dan kami sudah melaksanakan satu keputusan tentang pembidangan yang akan dipikul dan jadi tanggung jawab kami. Saya sudah berikan Tupoksi pada wakil yang ada," kata Puan.

Puan berkomitmen para pimpinan DPR akan terus gotong-royong untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat ke depannya. Ia menyatakan para pimpinan akan berusaha menyelesaikan berbagai pekerjaan yang sudah menanti untuk diselesaikan ke depannya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat