kievskiy.org

Derita Balita Gizi Buruk, Lima Tahun Masih Digendong

BALITA Muhamad Fikri genap berusia 5 tahun yang menderita gizi buruk.*/MASYKUR RIDH0/KABAR BANTEN
BALITA Muhamad Fikri genap berusia 5 tahun yang menderita gizi buruk.*/MASYKUR RIDH0/KABAR BANTEN

SERANG, (PR).- Bulan Desember mendatang Muhamad Fikri genap berusia 5 tahun. Namun, berbeda dengan balita lainnya, dia hanya mampu digendong oleh ibunya karena tubuhnya yang kurus, lemah, dan kaku. 

Begitulah kondisi Fikri yang merupakan putra dari pasangan Otong Mursali dan Badrah yang menderita gizi buruk di Kebon Jahe, RT 05, RW 14, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang.

Otong Mursali mengatakan, persoalan ekonomi keluarganya menjadi salah satu penyebab kondisi Fikri. Ia tidak memiliki pekerjaan tetap dan istrinya hanya berjualan makanan kecil di rumahnya. 

"Saya kerja sebagai kuli bangunan, tapi itu juga kalau ada yang ajak," kata Otong saat ditemui di rumahnya, Selasa 22 Oktober 2019.

Ia mengatakan, kondisi pertumbuhan Fikri sejak bayi berbeda dengan anak seusianya. Ia pun telah mencoba melakukan pengobatan seadanya. Bahkan, sejak masih bayi sudah dibawa ke tukang urut untuk diobati. Namun, tidak ada perubahan signifikan pada pertumbuhannya. "Dulu saya bawa ke tukang urut di Pekarungan, sudah dibawa kemana-mana," ucapnya. 

Sementara itu, Bidan dari Puskesmas Serang Vivi yang datang menjenguk bersama Lurah Cipare Bahrudin mengatakan, selain gizi buruk Fikri juga menderita kelainan pertumbuhan. Sehingga butuh terapi untuk menyembuhkannya. "Kalau saran dokter sih harus terapi, adanya di RS Drajat Kabupaten Serang," ucap dia. 

Pihak Puskesmas, ujar dia, sudah mengetahui kondisi Fikri sejak lahir. Bahkan bersama NGO Islamic Relief pihaknya rutin memberikan bantuan makanan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Selain itu, dari Islamic Relief juga memberikan bantuan MCK kepada keluarga Otong. "Ini sudah kita pantau sejak bayi dan terus diberikan bantuan," ujarnya. 

Ia mengatakan, kendala ekonomi keluarganya menjadi faktor Fikri sulit dibawa terapi, karena untuk menuju RS Drajat Prawiranegara dibutuhkan biaya. Selain itu, masih ada anak lainnya yang harus diperhatikan. "Jadi kalau si ibunya membawa Fikri berobat, dia juga mikirin anaknya yang masih sekolah," katanya kepada wartawan Kabar Banten, Masykur Ridho.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat