JAKARTA, (PR).- Direktur Pembinaan Ketertiban Masyarakat Baharkam Polri, Brigjen Pol Edi Setio, menyatakan, ia berharap peraturan daerah berupa wajib lapor bagi tamu 1X24 jam, kembali digalakkan. Itu perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran paham radikalisme.
Apalagi, saat ini, Menteri Dalam Negeri merupakan mantan Kapolri, yaitu Tito Karnavian. "Mendagrinya kan Pak Tito. Mudah-mudahan kewajiban lapor ini bisa berjalan kembali," kata Edi di Jakarta, Selasa, 29 Oktober 2019.
Menurutnya, aturan itu penting untuk ditegakkan. Itu merupakan salah satu upaya pencegahan dini dari bahaya penyebaran paham radikalisme di lingkungan masyarakat.
"Ancaman itu (radikalisme) ada. Apabila ada di lingkungan kita sudah ada orang yang jalan menuju intoleransi, ditambah faktor (kondisi) ekonomi (kurang), ketidakpuasan dengan politik, maka dia jadi radikal. Tapi tidak semua orang radikal jadi teroris," katanya, seperti dilansir dari kantor berita Antara.
Pendataan RT/RW terhadap identitas warga penghuni wilayahnya, kata dia, sangat penting. Itu perlu dilakukan secara administratif kependudukan.
Ia mengatakan, tindakan terorisme bisa leluasa terjadi karena berawal dari ketidakpedulian warga terhadap adanya pendatang di lingkungan tempat mereka tinggal. Dengan diaktifkannya lagi peraturan Tamu 1X24 Jam Wajib Lapor, maka diharapkan bisa mendeteksi secara dini kejahatan di pemukiman penduduk.
Polisi binmas harus kerja maksimal mencegah radikalisme
Isu radikalisme dinilainya masih menjadi salah satu ancaman keamanan dalam kehidupan bermasyarakat. Berkembangnya paham radikalisme di masyarakat masih menjadi salah satu pekerjaan berat yang diembannya. Dalam hal ini, para polisi binmas yang memiliki peran preemtif.
"(Mengantisipasi) terorisme, radikalisme itu menjadi kerja keras kami. Kalau di Binmas, sistem kerjanya ada namanya preemtif, preventif, dan represif yang sekarang dipakai istilahnya penegakan hukum," kata Edi.