JAKARTA, (PR).- Perusahaan penerbangan Lion Air mengadakan acara tabur bunga untuk memperingati 1 tahun peristiwa kecelakaan pesawat Lion Air jenis Boeing 737-MAX 8 nomor penerbangan JT-610 yang jatuh di perairan utara Kabupaten Karawang. Pada kesempatan itu, perwakilan Boeing, Ibrahim Senen menyampaikan akan bertanggung jawab atas kecelakaan dengan memberikan dana santunan kepada ahli waris dengan total sebesar 50 juta dolar Amerika Serikat.
Dana santunan itu sifatnya sukarela, tidak mengandung kewajiban yang mengikat, dan tidak terkait dengan tuntutan lainnya. Masing-masing keluarga sebagai ahli waris akan mendapatkan dana sejumlah USD 114.500. Saat ini sudah diberikan kepada 25 ahli waris, sebanyak 40 masih dalam proses pembayaran, sekitar 120 lainnyadalam proses pemenuhan dokumen persyaratan sebagai ahli waris.
Diinformasikan, batas waktu penyerahan dokumen data dukung ahli waris paling lambat diterima oleh perwakilan Boeing pada 31 Desember 2019. "Dengan segala kerendahan hati kami, Boeing akan melakukan hal sebaik mungkin untuk meminta maaf kepada keluarga korban dengan memberikan dana yang sudah kami siapkan, meskipun uang tidak dapat menggantikan keluarga yang ditinggalkan," kata Ibrahim dalam siaran pers Ditjen Perhubungan Udara, di Jakarta, Kamis 30 Oktober 2019.
Petinggi Boeing itu juga menyampaikan rasa turut bela sungkawa serta permohonan maafnya secara langsung kepada keluarga yang ditinggalkan atas kecelakaan jatuhnya Pesawat Boeing 737-Max 8, satu tahun yang lalu. Acara Tabur Bunga itu diselenggarakan untuk mendoakan serta memberikan penghormatan kepada seluruh penumpang serta awak pesawat JT-610, beserta seluruh keluarga yang ditinggalkan.
Kegiatan Tabur Bunga di Tanjung Karawang dilaksanakan menggunakan Kapal KRI Semarang-594 milik TNI AL yang berangkat dari Dermaga JITC-2, Tanjung Priok Jakarta. Untuk diketahui, pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Perairan Tanjung Pakis, Karawang, dengan membawa 182 penumpang dan 7 awak kabin, pada tahun lalu, 29 Oktober 2019.***