kievskiy.org

Generasi Milenial Mulai Garap Sektor Pertanian

PETANI menyemprotkan pestisida ke lahan persawahan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 18 Oktober 2019.*/ANTARA
PETANI menyemprotkan pestisida ke lahan persawahan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 18 Oktober 2019.*/ANTARA

SEMARANG, (PR).- Sektor pertanian sudah mulai dilirik generasi milenial terbukti jumlah petani generasi teknologi di Jawa Tengah sudah mencapai 33.7 persen sekitar 975.600 orang dari 2,88 juta petani.

Sebanyak 57.600 orang merupakan lulusan sarjana.

Meski jumlahnya masih kecil keberadaan mereka telah membawa dampak perubahan yang cukup signifikan. Terbukti berkontribusi dalam mendorong masuknya komoditas pertanian Jawa Tengah ke pasar internasional.

Baca Juga: Satgas Citarum Harum Tekan Pencemaran Sungai di Karawang

"Mereka, petani milenial memegang kendali masuknya modernisasi sektor pertanian di Jateng," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah Suryo Banendro, Selasa, 3 Desember 2019.

Banendro menambahkan, tingginya pemanfaatan inovasi pertanian oleh petani milenial juga berimbas pada jumlah produksi.

Sehingga meskipun lahan pertanian di Jateng menyusut, dari 1.000.699 hektar tahun lalu menjadi 1.000.577 hektar tahun ini, namun produksi pertanian justru meningkat dari 9,8 juta ton menjadi 9,11 juta ton.

"Ternyata modernisasi pertanian lebih efektif. Selisih panennya sangat banyak. Sebelum modernisasi 5,4 ton gabah kering giling setelah modernisasi jadi 5,8 ton gabah per hektar. Secara riil jika kita lihat produksi padi meningkat, karena petani Jateng sangat merespon terhadap modernisasi terutama dalam hal penggunaan benih unggul," kata Suryo.

"Kuncinya di modernisasi. Kalau dulu kan manual makanya produksinya rendah. Modernisasi itu dilakukan dari pemanfaatan bibit unggul, pupuk, penggunaan alat mesin pertanian sampai digitalisasi sistem pertanian," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat