kievskiy.org

Wacana Ekspor Benih Lobster, Dedi Mulyadi: Jangan Tergiur Keuntungan Sesaat

Dedi Mulyadi.*
Dedi Mulyadi.* /ANTHIKA ASMARA/GM

JAKARTA, (PR).- Wacana Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo untuk mengekspor benih lobster ke Vietnam mendapat tanggapan dari Komisi IV DPR RI. Wakil Ketua Komisi IV, Dedi Mulyadi beranggapan kalau langkah untuk ekspor ini akan sangat merugikan Indonesia.

Dedi tak menampik kalau ada keuntungan ekonomi saat Indonesia mengekspor benih lobster ke Vietnam. Tetapi, keuntungan ini diyakini hanya sesaat. Karena jika tanpa perhitungan yang cermat bisa jadi malah ke depan Indonesia yang mengimpor lobster dari Vietnam.

"Karena negara pengimpor mendapat peluang untuk budi daya dan rekayasa genetika sehingga menghasilkan bibit unggul lobster, kalau begitu nanti Indonesia malah jadi pengimpor lobster," ucap Dedi kepada Pikiran Rakyat, Senin 16 Desember 2019.

Baca Juga: Presiden Jokowi Gunakan Kecerdasan Buatan untuk Sederhanakan Birokrasi

Tak dimungkiri, Vietnam saat ini mengalami percepatan pembangunan dalam berbagai bidang, mulai dari pendidikan, pertanian, perikanan, hingga pengelolaan kayu. Bahkan, kayu furniture Vietnam menjadi produk terbaik di Asia Tenggara.

"Jadi kalau baby lobster dijual ke Vietnam, kita malah akan memberi peluang kepada mereka untuk mengembangkannya. Misalnya dengan cara kawin silang. Kita nanti akan kalah dengan Vietnam soal lobster," ucap politisi Golkar ini.

Selain itu, lanjut Dedi, benih lobster yang dijual harganya akan murah. Lalu di Vietnam anak lobster tersebut dikembangkan sehingga komoditas itu akan menjadi mahal.

Dedi juga mengingatkan bahwa menjual anak lobster tidak bagus untuk keberlanjutan produk perikanan. Lama-lama anak lobster menjadi berkurang dan hasil tangkapan nelayan pun akan menyusut.

"Jadi mari kita sayangi lobster sebagaimana kita menyayangi anak kita sendiri. Apa pun mengeksploitasi anak itu adalah perbuatan buruk, termasuk lobster," ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat