kievskiy.org

BMKG Kembangkan Sistem Deteksi Dini Gempa, Hanya 30 Detik setelah Gelombang Tanah

GEMPA bumi.*
GEMPA bumi.* /SHUTTERSTOCK

PIKIRAN RAKYAT - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya sedang mengembangkan sistem deteksi dini gempa yang bisa mendeteksi dan memberikan peringatan gempa dalam waktu hingga 30 detik setelah gelombang primer.

"Sistem deteksi dini itu akan merekam gelombang primer dalam waktu 60 detik hingga 30 detik sebelum gelombang sekunder yang menyebabkan guncangan terjadi," kata Dwikorita dalam acara Kaleidoskop Bencana 2019 dan Outlook Bencana 2020 yang diadakan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin, 30 Desember 2019, seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Gelombang primer atau gelombang-p adalah salah satu dari dua jenis gelombang seismik, sering juga disebut gelombang tanah (dinamakan demikian karena merambat di dalam tanah), adalah gelombang yang ditimbulkan oleh gempa bumi dan terekam oleh seismometer.

Baca Juga: Gempa Bumi Terjadi 11.573 Kali di Indonesia Sepanjang 2019, Bangunan di 17 Daerah Rusak

Gelombang ini memiliki kecepatan paling tinggi dibandingkan gelombang-gelombang seismik lainnya dan pertama kali tiba pada setiap stasion pengukuran seismik, di mana jenis gelombang berikutnya yang datang dinamakan gelombang sekunder atau gelombang-s.

Dwikorita mengatakan sistem deteksi dini akan menangkap gelombang primer akibat gempa kemudian mengirimkan peringatan dini kepada masyarakat melalui pesan singkat yang diterima melalui ponsel.

Menurut Dwikorita, jeda waktu antara gelombang primer dan gelombang sekunder yang menyebabkan guncangan biasanya antara 60 detik hingga 30 detik.

Dengan adanya sistem deteksi dini tersebut, diharapkan masyarakat sudah mendapatkan informasi gempa sebelum merasakan guncangan.

"Sistem deteksi dini gempa tersebut sedang dibangun dan dipersiapkan. Saat ini masih belum siap. Kami berharap 2020 sudah bisa digunakan," tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat