kievskiy.org

Kekerasan untuk Alasan Disiplin Berdampak Buruk bagi Tumbuh Kembang Siswa

ILUSTRASI kekerasan.*/DOK. PR
ILUSTRASI kekerasan.*/DOK. PR

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan bahwa pendekatan dengan cara kekerasan untuk mendisiplinkan siswa di lingkungan sekolah akan berdampak buruk terhadap tumbuh kembang mereka.

"Itu juga tidak akan membuat si anak menghentikan perilakunya," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti melalui keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa, 31 Desember 2019, seperti dilansir Kantor Berita Antara.

Ia mengatakan bahwa kekerasan di lingkungan satuan pendidikan sepanjang 2019 terus terjadi, mulai dari kekerasan verbal, kekerasan psikis, kekerasan fisik dan kekerasan seksual.

Baca Juga: Permendikbud tentang Kekerasan di Sekolah Tak Berjalan Efektif

Hasil pengawasan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) masih menemukan fakta bahwa banyak guru dan banyak sekolah hanya tahu cara menangani siswa yang dianggap “nakal” dengan menghukum mereka secara fisik.

Mendidik dan mendisiplinkan siswa diyakini hanya bisa dilakukan dengan kekerasan berupa hukuman. Padahal pendekatan kekerasan dalam mendisiplinkan siswa akan berdampak buruk bagi tumbuh kembang mereka. Selain itu, tindak kekerasan tersebut juga tidak akan membuat siswa menghentikan perilakunya.

Retno menekankan juga bahwa dari berbagai hasil penelitian yang dilakukan di berbagai negara menunjukkan bahwa anak-anak yang diasuh, dididik dan didisiplinkan dengan kekerasan akan dapat mendatangkan berbagai dampak negatif bagi perkembangan mereka secara psikologis dan secara fisik.

Perkembangan emosi anak usia dini dan tahap perkembangan afektif mereka pun akan sangat terpengaruh.

Dampak dari tindak kekerasan tersebut bisa mendatangkan trauma yang berkepanjangan sehingga anak tidak menikmati masa kecilnya walaupun telah mendapatkan pertolongan yang tepat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat