PIKIRAN RAKYAT - Rasa waswas muncul ketika merasakan minibus yang kami tumpangi meliuk-liuk tidak biasa.
Hari itu, kami tengah melintasi jalan berlumpur tebal yang menembus perbukitan di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Pak Hadi, sopir minibus kami, terlihat sengaja mengarahkan setir ke kiri dan kanan dengan cekatan di daerah yang oleh masyarakat lokal masyhur disebut sebagai Bukit Sudharmono.
”Ini kita mengakali medan saja. Jalanan sudah berlumpur. Kalau tidak begini, nanti selip,” katanya.
Baca Juga: Agenda Padat Menanti di Lokasi Baru Ibu Kota Negara, Butuh Publikasi Akbar
Baca Juga: Guncangan di Jalan Menuju Lokasi Baru Ibu Kota Negara Membuat Dugal
Pak Hadi paham jalan yang tengah dijajalnya tersebut. Sebelum disewa menjadi sopir minibus, ia telah mengemudikan truk di Kaltim selama bertahun-tahun untuk membawa hasil tambang.
Pak Hadi bukan asli Kalimantan, melainkan berasal dari Jawa Tengah. Setiap kali Pak Hadi berbicara dengan sesama sopir minibus, mereka sering berdialog dengan menggunakan bahasa Jawa. Tampaknya, di Kaltim memang banyak warga yang bertransmigrasi dari Jawa.
![PRESIDEN Jokowi berbincang dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor saat meninjau lokasi baru ibu kota negara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa 17 Desember 2019.*](https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x88:999x620/x/photo/2020/01/02/288430707.jpg)