kievskiy.org

Serikat Pekerja Pertamina Ancam Mogok, Beban Penderitaan Kalangan Bawah Disinggung

Ilustrasi gaji.
Ilustrasi gaji. /Pixabay/mohamed_hassan

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik, Rocky Gerung, menyinggung tentang beban penderitaan yang harus ditanggung oleh para karyawan PT Pertamina.

Hal tersebut berkaitan dengan pemotongan gaji yang dilakukan kepada pegawai PT Pertamina, tetapi dalam pemotongan tersebut, komisaris dan direksi mendapatkan upah utuh tanpa dipotong.

Akibatnya, para buruh berencana untuk mengadakan aksi mogok kerja pada 29 Desember 2021 hingga 7 Januari 2022.

Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung, adanya pemotongan gaji tersebut membuat Pertamina seolah tidak memiliki empati pada saat pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia dan berdampak ke masyarakat lapisan bawah.

Baca Juga: Tangis Doddy Sudrajat Pecah di Hadapan Pengacara Sunan Kalijaga, Ayah Vanessa Angel Mengadu?

"Kan kita pakai prinsip garis kemiskinan, yang mungkin sekarang masih di angka USD 2. Nah, kalau direksi kehilangan USD 2 itu dia enggak akan turun di bawah garis kemiskinan, tetap di garis kekayaan," kata pengamat politik, Rocky Gerung.

Rocky Gerung menuturkan, kalangan yang rentan untuk jatuh di garis kemiskinan ketika upah mereka dipotong yaitu buruh.

"Buruh rentan sekali itu. Gajinya berkurang sedikit, dia langsung drop menuju ke bawah garis kemiskinan. 'Kan itu hal yang simpel, kasat mata bahwa penderitaan harus dibebankan pada mereka yang di atas karena mereka tidak mungkin bertambah penderitaan," ujar Rocky Gerung.

Selain itu, Rocky Gerung menilai jika pemotongan gaji terhadap karyawan tidak jauh berbeda dengan pemerasan kepada buruh yan dilakukan oleh petinggi perusahaan tersebut.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat