PIKIRAN RAKYAT - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Said Aqil Siradj menegaskan bahwa tidak ada pesantren NU yang terkontaminasi paham radikalisme.
Hal itu dia sampaikan saat membacakan Laporan Pertanggungjawaban selama periode 2015-2020 di Gedung Serbaguna Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Kamis, 23 Desember 2021.
"PBNU menjamin tidak ada satu pun dai-dai yang berpaham radikal. Pesantren-pesantren NU tidak ada yang tersusupi dan terkontaminasi dengan radikalisme," kata Said Aqil.
Kendati begitu, terkait pengaruh ideologi dan problem ekonomi, PBNU mengerti bahwa radikalisme disebabkan oleh pemahaman keagamaan yang sempit dan kaku.
Said Aqil menjelaskan bahwa sikap tentang agama yang sempit dan kaku biasanya dibangun oleh pengetahuan yang sempit pula.
Pengetahuan sempit bisa menimbulkan kebingungan dalam memilih secara jelas nilai keagamaan yang benar dan yang disalahgunakan.
Searah dengan pendekatan persuasif yang dilakukan, program kontra radikalisem dilakukan sepaket dengan kampanye Islam ramah.
Baca Juga: Netizen Murka, Satpol PP Yogyakarta Beli Motor Seharga Nyaris Rp100 Juta